Ada Zaman Baru Picu Kontroversi, Namanya Meghalayan

Planet Bumi.
Sumber :
  • owall.net

VIVA – Bagian sejarah baru Bumi sejak 4.200 tahun silam telah masuk ke dalam klasifikasi yang dinamakan Zaman Meghalayan. Zaman ini merupakan sejarah geologi Bumi pertama yang memiliki peristiwa budaya besar.

Fakta-fakta Isa Zega, Transgender yang Dikencam Gegara Umroh Gunakan Baju Syar'i

Peristiwa ini terjadi saat manusia di Bumi berjuang untuk pulih dari pergantian iklim yang ekstrem. Meghalayan dimulai dari kekeringan global yang menghancurkan peradaban kuno dari Mesir hingga China.

Para ahli geologi menggunakan bagan International Chronostratigraphic Chart yang menunjukkan divisi dalam sejarah Bumi 4,6 miliar tahun.

Kalah Lawan Qatar, Uzbekistan Senasib dengan Timnas Indonesia: Dicurangin Wasit

Peneliti dari Universitas College, London, Inggris, Mark Maslin, menyatakan kekhawatirannya mengenai penambahan 'secara mendadak' zaman baru ini.

Ia mengatakan jika masing-masing bagan ditandai dengan peristiwa besar seperti pecahnya benua atau perubahan iklim. Setiap zaman ditandai dengan batuan dan sedimen.

Penampilan Baru Wanda Hara Jadi Sorotan Netizen saat Hadiri Ulang Tahun Syahnaz Sadiqah

"Keduanya menunjukkan adanya perubahan penting dan juga dampak global di suatu era," kata Maslin, seperti dilansir dari situs Independent, Kamis, 19 Juli 2018.

Konsep dari Meghalayan ini diusulkan sejak 7 tahun lalu akibat tanda kimia yang ditemukan pada Stalaktit dan Stalagmit.

Menurutnya, Stalagmit ditemukan di Meghalaya, India timur laut. Hal ini yang menyebabkan pada zaman itu dinamakan sama dengan negara bagian tersebut.

Akan tetapi, beberapa peneliti menolak pembuatan Zaman Meghalayan. Salah satunya, karena ada diskusi lanjutan mengenai definisi periode geologi baru berdasarkan aktivitas manusia bernama Anthropocene.

Maslin mengatakan bila peneliti yang tidak sepakat ini memiliki banyak definisi baru yang memungkinkan kontradiksi dengan Anthropocene Working Group, dan melawan apa yang dianggap sebagai perubahan paling penting pada Bumi selama 10 ribu terakhir.

Namun lagi-lagi, Anthropocene juga memiliki kontroversinya sendiri. Banyak peneliti beranggapan bahwa zaman itu belum memiliki bukti geologis untuk mendukung keberadaannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya