Jangan Coba-coba Bawa Barang Ini Saat Pakai Uber, Langsung Diblokir
- Reuters/Kai Pfaffenbach
VIVA – Uber memperketat kebijakan komunitas layanan mereka. Aplikasi daring transportasi itu mengubah kebijakan layanan yang melarang pengguna mereka membawa alhokol, minuman keras sampai ganja di layanan mobil mereka.
Bila ketahuan membawa barang terlarang tersebut, pengguna bakal terkena konsekuensinya, diharamkan menggunakan aplikasi Uber.
Meski ganja dilegalkan sebagai relaksasi di sembilan negara bagian di Amerika Serikat dan Distrik Columbia, Uber tak peduli. Layanan aplikasi daring berpusat di San Francisco itu tetap melarang penggunanya membawa benda tersebut.
Salah satu penumpan Uber, Mile Mulloy, dikutip dari Mashable, Selasa 10 Juli 2018, merasakan ancaman dari Uber tersebut. Mulloy mengaku pernah membawa benda terlarang dalam sebuah perjalanan dengan Uber Car.
Belakangan dia mendapat email dari Uber yang mengingatkan Mulloy atas konsekuensi membawa barang ilegal, dan jangan mengulanginya lagi.
"Kami mengirim pesan kepada Anda karena kami menerima klaim bahwa Anda mungkin memiliki zat ilegal dalam perjalanan baru-baru ini," demikian pesan email Uber ke Mulloy.
Dalam pesan email itu, Uber menegaskan telah mengubah kebijakan penggunaan layanan dan akan mengambil langkah serius atas jika Mulloy melakukannya lagi pada kemudian hari.
"Tidak ada aksi tindak lanjut untuk Anda dalam kasus kali ini, tapi jika ada klaim lagi, maka konsekuensinya deaktivasi akun permanen," tulis Uber.
Mulloy mengakui kecewa dengan ancaman Uber tersebut dan memosting pesan email Uber itu ke akun Twitternya.
Juru bicara Uber membenarkan perubahan kebijakan tersebut. Uber menegaskan tidak akan menoleransi kebijakan untuk penumpang yang ketahuan membawa narkoba dan alhokol.
Kebijakan ini tak hanya berlaku bagi penumpang tapi juga sopir. "Jika pengemudi menduga penumpang memiliki narkoba atau alkohol, mereka bisa melaporkan ke kami melalui aplikasi," jelas Uber. (dhi)