Ada Virus Baru Disebarkan Nyamuk, Gejalanya Mirip Zika
- Pixabay/Nuzree
VIVA – Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun terkonfirmasi terkena virus Keystone. Kasus tersebut merupakan kasus pertama yang terjadi pada manusia. Seorang peneliti meyakini virus Keystone bisa tersebar luas di kawasan Florida Utara.
Para peneliti dari University of Florida Amerika Serikat mengidentifikasi virus Keystone pada remaja tersebut setelah sang pemuda itu mengunjungi klinik perawatan di North Central Florida pada Agustus 2016. Awalnya medis profesional menduga remaja tersebut memiliki virus Zika, mengingat kasusnya terlihat selama wabah Zika.
Nyatanya remaja tersebut dinyatakan positif mengidap virus Keystone, yang disebarkan oleh nyamuk kerabat nyamuk Zika. Korban memiliki ruam dan demam. Laporan kasus virus Keystone diterbitkan awal bulan ini dalam jurnal medis, Clinical Infectious Diseases.
"Meskipun virus ini belum pernah ditemukan pada manusia, infeksi ini sebenarnya cukup umum di Florida Utara," kata J. Glenn Morris, penulis penelitian yang juga Direktur Institut Emerging Pathogens dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNBC, Rabu 27 Juni 2018.
Virus ini pertama kali ditemukan di area binatang Tampa Bay pada 1964. Sejak itu, kasus virus Keystone pada hewan telah ditemukan dari Texas ke Chesapeake Bay. Gejalanya termasuk ruam, demam ringan dan ensefalitis, peradangan pada otak. Namun remaja Florida tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda ensefalitis.
Sebuah laporan dari Pusat Pengendalian Penyakit mengingatkan, Amerika Serikat tidak siap untuk menangani meningkatnya ancaman dari wabah serangga tersebut.
Dokter menduga virus Keystone mungkin menginfeksi orang, tetapi belum ada kasus manusia yang dilaporkan sampai sekarang. Tidak ada rencana perawatan khusus untuk virus pada manusia.
“Semua jenis virus ditularkan oleh nyamuk, namun kami tidak sepenuhnya memahami tingkat penularan penyakit. Penelitian tambahan tentang penyebaran penyakit yang ditularkan melalui vektor akan membantu kita mengetahui patogen yang menjadi perhatian terbesar bagi kesehatan manusia dan hewan," kata Morris.
Satu-satunya cara yang diketahui untuk mencegah virus adalah menghindari gigitan nyamuk. Badan Perlindungan Lingkungan merekomendasikan penggunaan obat nyamuk, mengenakan kemeja dan celana panjang lengan, tinggal di dalam area ber-AC dan menggunakan layar pada jendela dan pintu untuk mencegah gigitan.