Stasiun Luar Angkasa Tiangong-2 Jatuh ke Bumi, Begini Reaksi China
- REUTERS/Jiuquan Satellite Launch Centre/Handout
VIVA – Stasiun Luar Angkasa China Tiangong-2 dikabarkan akan jatuh ke Bumi. Kejadian ini berlangsung hampir 3 bulan dari jatuhnya 'sang kakak' Tiangong-1 pada April 2018.
Namun, sepertinya Tiangong-2 memiliki kontrol yang lebih bisa dikendalikan dari Tiangong-1. Stasiun luar angkasa ini dikabarkan telah jatuh sejauh 95 kilometer dan mendekati permukaan Bumi, seperti dilansir Daily Mail, Selasa, 26 Juni 2018.
Spekulasi yang beredar atas kejadian itu China sedang bersiap menghentikan pengoperasian Tiangong-2 dalam waktu dekat. China tampaknya belajar dari jatuhnya Tiangong-1 yang tidak terkendali dan berakhir dengan ledakan saat jatuh di perairan Samudera Pasifik.
Pengujian kontrol yang dilakukan China, termasuk menurunkan dan meningkatkan satelit sesuai perintah menimbulkan isyarat bahwa Negeri Tirai Bambu segera menurunkan Tiangong-2 pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.
Kendati demikian, belum ada pernyataan resmi dari pihak Badan Antariksa China. Mereka juga masih mengunci rapat informasi mengenai kapan dan di mana kemungkinan jatuhnya stasiun luar angkasa tersebut.
Tiangong-2 resmi beroperasi di antariksa pada 15 September 2016, menyusul Tiangong-1, yang waktu itu, sudah mulai tidak beroperasi. Stasiun ini memiliki panjang 10,4 meter, lebar 4,2 meter, serta beratnya mencapai 8.600 kilogram.
Tiangong-1 dan 2 adalah bagian dari proyek ambisius China di luar angkasa. Pada 2020, China siap-siap mengoperasikan stasiun luar angkasa raksasa menyusul Stasiun Luar Angkasa Internasional, ISS.