Tahun Politik, Facebook Turut Perangi Berita Hoax
- REUTERS/Dado Ruvic
VIVA – Upaya Facebook memerangi berita palsu atau hoaks sudah dilakukan selama satu setengah tahun belakangan ini.
Memanfaatkan teknologi canggih serta upaya manusia, Facebook sudah menghapus beberapa akun palsu, bekerja sama dengan para pemeriksa fakta, serta menyadarkan masyarakat mengenai kualitas berita.
Sampai saat ini, program fact checking yang mereka luncurkan sudah menjangkau 14 negara. Hingga akhir tahun ini, program tersebut akan terus diperluas sampai ke beberapa wilayah negara. Pemeriksa fakta yang sudah mendapat sertifikasi dari Facebook, akan menilai akurasi berita yang ada di platform tersebut.
Sejauh ini, Facebook dapat mengurangi penyebaran hoaks sebanyak 80 persen. Uji coba pemeriksaan foto dan video juga telah dilakukan di empat negara berbeda.
Masih berkaitan dengan berita palsu, menurut Product Manager Facebook, Tessa Lyons, seringkali foto dan video yang diunggah oleh seseorang tidak sesuai dengan konteksnya.
Sebuah foto atau video yang datang dari kejadian lalu sering dikaitkan dengan kejadian yang sedang terjadi pada masa kini.
"Bahkan, ada yang benar-benar tidak pernah terjadi atau mengada-ada," kata Lyons, dalam keterangannya, Jumat 22 Juni 2018.
Untuk meningkatkan kualitas fact checking, Facebook mengambil tindakan dengan skala besar, yaitu mesin pembelajaran yang kini mampu mengidentifikasi duplikasi berita palsu.