Cek Anak Kena Cyberbullying atau Tidak, Klik di Aplikasi Ini
- Flickr/Hannahgal
VIVA – Peneliti Universitas Boulder Colorado Amerika Serikat sedang mengembangkan sebuah teknik untuk mendeteksi perisakan secara daring atau cyberbullying. Peneliti menggunakan sumber komputasi lima kali lebih sedikit dari tool deteksi cyberbullying yang sudah pernah ada. Teknik yang dikembangkan peneliti AS itu dianggap efisien untuk memonitor jaringan sebesar Instagram.
"Respons dari jaringan media sosial tentang berita bohong sedikit naik, walaupun perlu waktu lama untuk sampai di titik itu. Responsnya harus juga sama kuatnya pada cyberbullying," ujar Lektor Kepala di Universitas Boulder, Richard Han, dilansir dari laman Financial Express, Selasa 12 Juni 2018.
Salah satu yang dituju para peneliti ini adalah orangtua. Mereka berharap para orang tua bisa mendeteksi cyberbullying.
Para peneliti juga merilis aplikasi gratis di Android untuk orangtua, supaya dapat menerima peringatan saat anak mereka menjadi objek perisakan di Instagram. Aplikasi bernama BullyAlert ini belajar dan mengadaptasi apa yang dianggap olok-olok daring oleh orangtua.
"Sebagai orangtua, saya paham banyak waktu kita tidak tahu apa yang dilakukan anak kita di media sosial. Aplikasi semacam ini menginformasikan ke kita saat suatu masalah terjadi," ujar profesor dari Universitas Boulder, Shivakant Mishra.
Peneliti membuat aplikasi ini dengan memisahkan komentar di media maya yang dianggap baik dan buruk.
Cara kerjanya saat pengguna media sosial mengunggah postingan, tool akan membuat memindai secara cepat pada kolom komentar. Jika komentar tersebut terlihat aneh, maka akan diprioritaskan untuk dicek lebih lanjut. Namun bila sebaliknya terjadi, maka sistem akan melewatinya.
Mereka mengklaim, untuk Instagram dan Vine, sistem tersebut memiliki akurasi mencapai 70 persen. Sistem juga mengirimkan notifikasi peringatan dalam kurun waktu dua jam setelah penyalahgunaan. (ch)