10 Hari, Kominfo Hapus 3.195 Konten Berbau Radikalisme

Jumlah situs-situs yang di-crawling di Security Operations Center Kominfo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lazuardhi Utama

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika terus berupaya menindak konten-konten negatif yang tersebar, termasuk yang terkait dengan paham terorisme.

Kepala BIN Ungkap Potensi Kekacauan Jelang Pilkada, Ada Ancaman Terorisme

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Rosarita Niken Widiastuti mengatakan, selama 10 hari pihaknya telah memblokir 3.195 konten radikalisme dengan menggunakan mesin sensor internet atau Artificial Intelligence System.

"Jadi, temuan per tanggal 21 Mei kemarin, atau kurang lebih 10 hari, telah ditapis (diblokir) sekitar 3.195 konten. Ini semua yang mengandung (konten) radikalisme dan terorisme yang ada di berbagai platform media sosial," kata Niken di Jakarta, Rabu, 30 Mei 2018.

Ini Tantangan Terbesar Prabowo-Gibran dalam Pemberantasan Terorisme

Ia juga menyebutkan, bahwa tahun lalu Kominfo telah memblokir 800 ribu akun media sosial, meskipun diakui, tidak semuanya terkait dengan terorisme. "Mayoritas kalau yang tahun lalu masalah pornografi, lalu terorisme," ujarnya menambahkan.

Menurut Niken, saat ini platform-platform sudah responsif apabila ada peringatan dari Kominfo. Sementara Kominfo juga memberikan peringatan melalui berbagai tahapan.

BNPT Sebut Anak-anak Hingga Perempuan Rentan Terpapar Radikalisme

"Beberapa waktu lalu Kominfo menutup Telegram karena mereka abaikan surat Pak Menteri (Kominfo, Rudiantara). Setelah ditutup mereka kemudian baru datang ke Indonesia. CEO-nya (Pavel Durov). Dengan platform yang lainnya juga begitu. Diberi peringatan, ya, mereka langsung hapus dan blokir," ujarnya menjelaskan.

Sejak terjadi serangkaian aksi terorisme pada awal Mei 2018, banyak konten berbau radikalisme hingga berita bohong atau hoax ada di hampir semua media sosial. Mesin sensor internet milik Kominfo terus melakukan pencarian dengan frekuensi yang lebih sering saat ini. (mus)

Melalui program pemberdayaan ekonomi dan kewirausahaan, BNPT dan PNM cegah radikalisme.

BNPT dan PNM Perkuat Kolaborasi Pencegahan Radikalisme Melalui Pemberdayaan Ekonomi

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memperkuat kerja sama strategis dalam upaya pencegahan radikalisme di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
9 Desember 2024