10 Spesies Baru di Dunia, Nyelip Satu dari Indonesia
- Kemen LHK
VIVA – State University of New York College of Environmental Science and Forestry, Amerika Serikat, mengeluarkan daftar 10 spesies baru untuk merayakan keanekaragaman hayati.
"Saya selalu takjub dengan banyaknya spesies baru dan berbagai hal yang ditemukan," kata Pendiri dan Presiden Institut Internasional untuk Eksplorasi Spesies, Quentin Wheeler, dilansir Phys, Rabu, 30 Mei 2018.
Ia menambahkan jika tidak segera menemukan spesies baru ini kemungkinan mereka punah akan sangat besar. Berikut ini 10 besar spesies baru yang dibuat pada tahun ini.
Organisme Single Sel
Peneliti dari Institut Scripps di San Diego menemukan protista yang hidup di karang. Karena mereka menemukannya di penangkaran jadi tidak dapat dipastikan asal geografis dari organisme tersebut, termasuk asal usul genetik sel yang juga tidak ditemukan. Ditemukan pula bahwa organisme ini tidak termasuk dalam kelompok organisme yang dikenal.
D. Jueirana-facao
Bulan September lalu, para peneliti menemukan spesies D. jueirana-facao yang bentuknya lebih kecil dari pohon lain sebagai spesies baru yang ditemukan di Hutan Atlantik Brasil. Selain itu dalam hutan tersebut juga terdapat sejumlah spesies pohon-pohonan yang terancam punah, salah satunya D. excelsa yang ditemukan hampir 100 tahun lalu.
Amphipoda
Tahun lalu, ditemukan 26 spesies baru dari udang atau custaceans kecil di Samudera Selatan bagian luar dari Antartika. Salah satunya Amphipoda.
Udang ini terkenal karena warnanya yang cerah, berduri, dan ragamnya. Satu spesies paling menonjol karena punggungnya yang mengingatkan ada karakter utama di Novel Hunchback Notre Dame, Quasimodo.
Kumbang di Kosta Rika
Sebuah spesies baru dari kumbang ini mampu hidup diantara spesies semut. Saat para semut bergerak ke wilayah baru, maka kumbang yang memiliki warna seperti perut semut ini juga harus ikut bergerak. Mereka ditemukan di Kosta Rika.
Kumbang di China
Dalam 10 besar spesies baru, kumbang memiliki dua tempat. Selain yang berasal dari Kosta Rika juga ditemukan di China. Di sana ditemukan 130 spesies baru sejauh ini. Dalam Gua Batu Kapur, kumbang muncul dengan kepala dan tubuh sangat panjang dan tipis. Ini karakteristik dari tempat tinggalnya yang gelap.
Ikan Berudu Mirip Kecoa
Pada Palung Mariana, peneliti menemukan sejumlah ikan berudu yang mirip kecoa. Ikan ini ditemukan sekitar 8.000 meter dari permukaan Samudera Pasifik sebelah Barat. Para peneliti menemukan bahwa ikan di panjangnya hanya 4 inchi dan merupakan predator teratas di habitatnya.
Bunga
Di Jepang ada bunga yang ditemukan hanya di dua lokasi pada Hutan Ishigaki. Tanaman yang bersimbiosis dengan jamur, yang bertugas untuk menyediakan energi untuk bertahap hidup. Hanya ada 50 tanaman ini yang masih ada di dunia.
Bakteri Venus
Tiga tahun setelah meletusnya gunung api bawah laut Tagoro di Kepulauan Canary, Spanyol, pada 2011 lalu, ditemukan bakteri baru aneh. Bakteri ini diberi nama rambut Venus karena memiliki struktur seperti rambut panjang.
Singa
Fosil singa yang hidup pada zaman Oligosen sekitar 25 juta tahun lalu diteliti oleh lembaga warisan dunia di Queensland, Australia. Pada zaman Miosen, singa kecil tumbuh dalam evolusi rantai reaksi, yaitu pemangsa akan semakin besar karena kehidupan tanaman berubah akibat dari kehidupan tempat tinggal yang kering dan dingin.
Orangutan
Spesies kera menyambut anggota baru kedelapan pada 2017 lalu, yakni Orangutan Tapanuli. Diperkirakan masih ada 800 ekor yang hidup di habitat kecil yang terfragmentasi.
Sekitar 674 ribu tahun silam, Orangutan di Sumatera dan Kalimantan menjadi spesies yang terpisah. Namun, di Sumatera, terjadi spesies yang bercabang sekitar 3,38 juta tahun silam terdapat kera besar, yaitu gorila barat dan timur, simpanse, bonobo dan manusia.