Menkominfo Curhat Susah Kendalikan WhatsApp
- REUTERS/Dado Ruvic
VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengatakan kehadiran internet yang telah merasuk dalam sudut dan sendi-sendi kehidupan manusia di setiap harinya, secara langsung berdampak pada revolusi industri 4.0.
Selain itu, banyaknya informasi yang tersebar dengan cepat dan mudah, juga membuat informasi menjadi hal yang liar dan tidak dapat diatur sepenuhnya oleh pemerintah. Seperti halnya mengenai hoaks yang tersebar di kalangan masyarakat Indonesia, yang berpotensi menimbulkan perpecahan dan mengganggu kesejahteraan bangsa ini.
"Usaha pemerintah khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika terus dilakukan untuk memblokir informasi hoaks namun justru masyarakat lah yang memiliki peran penting dalam menyaring informasi-informasi nakal," kata Rudiantara di kampus UMY, Kamis malam 24 Mei 2018.
Rudiantara menyampaikan, di Indonesia saat ini ada 254 juta kartu SIM yang dimiliki oleh orang Indonesia. Dengan pendekatan 2/3 dari jumlah kartu SIM itu, maka kurang lebih ada 175 orang Indonesia yang memiliki ponsel minimal satu unit.
Dari 175 pengguna tersebut, setidaknya ada sekitar 143 juta orang pengguna internet yang 100 persen aksesnya melalui ponsel pada 2017. Oleh karena itu ponsel ini bisa jadi biang mudahnya mengakses media sosial, media online, dan pesan instan seperti Facebook, WhatsApp, dan lainnya.
Kemudian, Rudiantara mengungkapkan ada 3 tipe masyarakat Indonesia dalam menggunakan media tersebut, yakni untuk mencari teman, mencari berkah dan mencari informasi yang tentu ada dampak positif dan negatif. Hal negatif ini, menurut Rudiantara, yang menjadi masalah seperti pesan-pesan palsu yang disebarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan maksud tertentu seperti menimbulkan perpecahan.
Di samping itu, Rudiantara juga mengakui sulit karena pesan instan seperti WhatsApp karena platform ini bersifat pribadi. Sehingga pemerintah tidak bisa mengintervensi informasi yang mengalir dalam media tersebut seperti hoaks, pesan ancaman dan sebagainya.
“Oleh karena itu jangan sembarangan di dunia maya, dunia maya adalah dunia yang tidak terbatas. Dalam hal ini peran pemerintah ada 2 yaitu meningkatkan literasi dan membatasi akses seperti situs pornografi dan sebagainya,” ujarnya.