Penyebab Kematian Diktator Jerman Adolf Hitler Terungkap
- Reuters
VIVA – Sebuah penelitian bisa membungkam teori konspirasi soal kematian diktator Jerman Adolf Hitler. Penelitian yang dilakukan para ilmuwan Prancis ini membuktikan, bahwa Hitler benar-benar sudah tewas pada 1945.
Hal itu dibuktikan dengan menggunakan gigi Hitler yang ada di Moskow, Rusia, sejak 18 tahun silam atau pada tahun 2000. "Gigi sangat otentik dan tidak ada keraguan. Penelitian kami membuktikan bahwa Hitler tewas 73 tahun lalu," kata salah satu peneliti, Philipe Charlier, dilansir situs Telegraph, Minggu, 20 Mei 2018.
Hasil penelitian juga menyebut, tidak ada bekas tembakan dalam giginya. Dengan begitu, kemungkinan besar pula Hitler tidak bunuh diri dengan menembak mulutnya sendiri, seperti berita yang sudah tersebar selama ini.
Menurut Charlier, apabila betul Hitler mencoba bunuh diri dengan pistol, maka kemungkinan dilakukan pada leher atau dahi. Namun, dalam gigi palsunya ditemukan racun sianida. Inilah yang kemudian disimpulkan menjadi salah satu alasan kematiannya.
Meskipun Charlier dan peneliti lainnya belum bisa membuktikan apakah peluru atau racun sianida yang membunuh Hitler, namun ia menegaskan temuannya ini bisa menghentikan teori konspirasi yang menyelimuti kematian sang Fuhrer selama ini.
"Kita bisa menghentikan teori konspirasi soal Hitler. Ia tidak pergi ke Argentina dengan kapal selam, ia tidak bersembunyi di (Benua) Antartika atau (berada) di bagian gelap dari Bulan," tegas Charlier.
Adolf Hitler bersama istrinya Eva Braun dinyatakan tewas pada 30 April 1945 di sebuah Bunker di ibu kota Berlin, Jerman, sesaat setelah kota itu direbut Pasukan Merah Uni Soviet. (mus)