Hisap Vape Menyebabkan Kematian, Kok Bisa
- REUTERS/Victor Ruiz Garcia
VIVA – Banyak perokok yang saat ini beralih menggunakan vape. Mereka percaya bahwa asap yang dihasilkan vape dinilai lebih aman dibanding asap yang dihasilkan tembakau.
Faktanya tidak begitu. Seorang pria asal Florida, Amerika Serikat, berusia 38 tahun ditemukan tewas yang kemungkinan besar penyebabnya berasal dari perangkat vape miliknya.
Dikutip dari situs BGR, Jumat, 18 Mei 2018, menyebutkan nama pria tersebut adalah Tallmadge D'Elia. Ia menjadi pria pertama yang tewas karena vape, walaupun pejabat setempat masih meragukan hal tersebut.
D'Elia ditemukan tewas terpanggang setelah terjadi kebakaran di kamar tidurnya. Walaupun semua tubuhnya menderita luka bakar yang cukup parah, pihak berwajib tidak percaya jika D'Elia tewas karena terbakar.
Para penyelidik lebih yakin penyebab kematiannya berasal dari perangkat vape, mungkin karena baterai atau pengisi baterai yang telah rusak.
Saat itu, D'Elia menggunakan vape yang diproduksi oleh Smok-E Mountain, produsen Vape asal Filipina. Sedangkan, hardware-nya bisa bebas memakai merek apa saja.
Kasus terdahulu jika ada rokok elektrik yang dinyalakan lalu meledak maka tokoh utama yang disalahkan adalah baterai. Baterai rokok elektrik mempunyai dua macam jenis, built-in dan swappable.
Jenis baterai lithium-ion termasuk dalam kategori murah. Bisa didapatkan melalui toko sampai Amazon. Baterai yang meledak sangatlah mempunyai efek yang berbahaya.
Teknologi baterai sudah jauh berkembang dari masa lalu. Namun, keamanannya belum terjamin. Baterai isi ulang yang harganya relatif murah dan diklaim aman, nyatanya belum tentu tidak membahayakan.