3 Hal yang Bikin Polri Sulit Selidiki Facebook
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Direktorat Siber Bareskrim Polri sudah memanggil perwakilan Facebook Indonesia terkait dugaan bocornya data pengguna media sosial mereka asal Indonesia. Meskipun memenuhi panggilan Polri, perwakilan Facebook Indonesia tidak memberikan keterangan yang cukup berarti, bahkan tak menjawab setiap pertanyaan.
"Di pemanggilan pertama mereka datang. Mereka kooperatif tapi tidak bisa menjawab apa-apa setiap pertanyaan yang diajukan. Mereka banyak yang tidak tahu karena yang di sini hanya advertising (iklan) saja," kata Direktur Siber Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Rachmad Wibowo, di Jakarta, Jumat 4 Mei 2018.
Ketika ditanya kemungkinan Polri memanggil Facebook yang berkantor pusat di Amerika Serikat, Rachmad mengaku hal itu akan pertimbangan.
"Itu akan kita pertimbangkan. Saya lapor ke regulator nanti, Kementerian Komunikasi dan Informatika. Saya kira Pak Menteri (Rudiantara) sudah punya rencana kalau ini terjadi," ucap Rachmad.
Ia menyebut ada tiga kendala dalam menyelidiki perkara yang disebabkan Facebook di Indonesia. Pertama, karena Facebook sebagai platfon media sosial bersifat tak ada batasan atau borderless.
Kedua, orang yang masuk media soal bisa dengan mudah memalsukan identitas. Ketiga, orang gampang sekali diorganisir dengan media sosial.
Oleh karena itu, Rachmad meminta sikap kooperatif Facebook dalam penyelesaian masalah-masalah yang berasal dari aktivitas di aplikasinya.
"Hal-hal ini, yang merugikan ini, ya, tiga kendala ini. Kita minta Facebook tolong bantu kita kalau mereka mau tetap eksis di Indonesia," kata Rachmad, menegaskan. (ren)