Asing Kuasai Teknologi Big Data, RI Masih Tahap Pengembangan

Scientist Manager Big Java, Winda Miranti.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Novina Putri Bestari

VIVA – Perusahaan asing masih menguasai dan mengelola teknologi big data ketimbang perusahaan lokal. Scientist Manager Big Java, Winda Miranti mengatakan, telekomunikasi adalah sektor industri yang sangat membutuhkan teknologi ini.

Startup Anak Bangsa Coba Peruntungan di Bisnis Big Data

Sebab, setiap harinya industri ini memperoleh data yang banyak dan membutuhkan platform berteknologi tinggi untuk bisa mengolah datanya.

"Kebanyakan big data itu dari luar. Kita (Indonesia) masih sedikit. Kebanyakan kita (perusahaan lokal) kerja sama dengan perusahaan asing. Mereka yang mengembangkan di sini. Tapi, kan, tetap saja algoritmanya dari mereka," kata Winda di Jakarta, Kamis, 3 Mei 2018.

Mengapa Perusahaan Kini Rajin Berburu Ilmuwan Data?

Big Java sendiri merupakan salah satu dari sedikit perusahaan big data di Indonesia. Ia menjelaskan tren big data sudah ada sejak 4-5 tahun lalu. Belum banyak perusahaan lokal yang menguasai teknologi ini dan Indonesia masih berada dalam tahap pengembangan.

Big Data Obama

Samsung: Data adalah Minyak Baru

"Contohnya, ketika mereka ingin mengolah data dan strategi marketingnya, apa yang akan mereka keluarkan. Mereka menganalisis lebih dalam lagi customer behaviour-nya seperti apa. Datanya juga tidak sedikit," terang Winda.

Beberapa perusahaan telekomunikasi sudah ada yang menggunakan big data sebagai solusi pengolahan data mereka. Big data menjadi solusi perusahaan yang memiliki data sangat banyak.

Data yang volumenya bertambah dan pertambahannya juga dalam waktu yang cepat bisa disusun dan dari segala sisi sudut pandang.

"Data yang kita berikan real time. Kedua data yang kita kasih bisa diintergrasikan dari berbagai sudut pandang, dan enggak hanya dari produksi. Bisa juga dari efektivitas biaya atau operasional. Macam-macam," kata Winda.

Ilustrasi Big Data.

Memburu Teroris dengan Kecerdasan Buatan

Bisa mengidentifikasi, melacak sampai menghindari ancaman terorisme.

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2018