Facebook Bakal Susah Intip Pengguna

CEO Facebook Mark Zuckerberg.
Sumber :
  • Reuters/Stephen Lam

VIVA – Facebook belajar banyak dari skandal pelanggaran privasi pengguna beberapa waktu lalu. Media sosial raksasa itu menilai wajar dalam beberapa pekan ini, mereka diberondong pertanyaan dari pengguna yang mempertanyakan sejauh mana Facebook mengelola data pengguna. 

Pembentukan Lembaga Pengawas Perlindungan Data Pribadi Tak Mangkrak

Belajar dari hal tersebut, Facebook sedang menyiapkan fitur pelindung privasi pengguna, Clear History. Fitur ini disebutkan akan menambah tool privasi yang sudah ada di Facebook selama ini dan menutup peluang Facebook maupun mitranya mengintip aktivitas pengguna di platform media sosial tersebut.

Facebook mengumumkan, pengembangan fitur tersebut beberapa saat sebelum pertemuan pengembang Facebook tahunan, F8, di Amerika Serikat. 

Pembentukan Badan Pengawas Perlindungan Data Pribadi Hanya Tunggu Waktu

Pendiri dan Kepala Eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan, dengan fitur Clear History Facebook maupun situs yang memakai analitik Facebook untuk iklan, tidak bisa leluasa lagi melihat riwayat aktivitas pengguna di platform tersebut. Facebook dan mitranya tak lagi bisa mengawasi apa saja yang telah diklik pengguna, situs website apa saja dikunjungi pengguna dan lainnya.

Dengan demikian, fitur ini akan lebih memberikan keamanan privasi dibanding hanya sekadar menghapus membersihkan cookie dan riwayat pengguna sebelumnya. 

Jokowi Minta OJK dan BI Lindungi Data untuk Sektor Ekonomi Digital

"Ini adalah contoh dari jenis kendali yang kami pikir Anda harus memiliki. Ini adalah sesuatu yang diminta para pendukung privasi dan kami akan bekerja dengan mereka untuk memastikan kami melakukan hal yang benar," tulis bos Facebook itu dalam postingannya.    

Wakil Presiden dan Kepala Privasi Facebook, Erin Egan dalam NewsroomFacebook menuturkan, fitur Clear History akan memungkinkan pengguna melihat website dan aplikasi mana saja yang mengirim informasi pengguna ke Facebook. 

Fitur tersebut juga memungkinkan pengguna menghapus informasi dari akun pengguna, selain itu dengan fitur ini pengguna bisa mematikan kemampuan Facebook menyimpan informasi yang berkaitan dengan akun pengguna. 

"Jadi jika Anda menghapus riwayat atau menggunakan pengaturan baru ini, kami akan menghapus identifikasi informasi, sehingga riwayat website dan aplikasi yang Anda gunakan tidak dikaitkan dengan akun Anda."

Egan menuturkan, pengembangan fitur Clear History ini butuh waktu beberapa bulan ke depan. Untuk menghadirkan fitur yang melindungi privasi ini, Egan mengungkapkan, Facebook bekerja sama dengan pegiat privasi, akademisi, pembuat kebijakan dan regulator. (mus)

Perlindungan data pribadi.

Darurat! Pembentukan Lembaga Pengawas Data Pribadi Tak Boleh Molor

Menkominfo Budi Arie Setiadi memastikan bahwa pembentukan lembaga pengawas perlindungan data pribadi (PDP) tidak akan molor dari tenggat waktu.

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024