4 Isu Hangat Registrasi Prabayar, Server Dukcapil Terganggu
- VIVA.co.id/Siti Sarifah Alia
VIVA – Mendekati batas akhir pemblokiran total registrasi prabayar pada Senin 30 April mendatang, operator telekomunikasi Tri mengomentari beberapa isu hangat yang terjadi.
Wakil Direktur Utama Hutchison 3 Indonesia, Danny Buldansyah mengungkap beberapa di antaranya seperti pendapatan perseroan turun dan tuntutan Kesatuan Niaga Celluler Indonesia atau KNCI.
Pendapatan Turun
Menurut Danny registrasi prabayar memberi dampak pada penurunan pendapatan tapi tidak jangka panjang.
"Jangka pendek iya, karena ada operator yang sebagian besar pendapatannya dari kartu SIM. Kita juga ada dari penjualan kartu SIM. Kalau turun terkompensasi dengan recharge," kata dia di Jakarta, Kamis, 26 April 2018.
Satu NIK untuk Ribuan Nomor
Danny mengaku jika Tri juga mengalami kejadian satu NIK yang meregistrasi hingga ribuan nomor. Total ada 2,4 juta nomor prabayar Tri yang mengalami hal seperti itu.
Tapi, ia menyatakan bahwa ada juga yang melakukan hal itu dengan cara yang benar, yaitu untuk perusahaan yang harus memiliki banyak nomor demi pekerjaannya.
Beberapa perusahaan itu, diakui Danny, telah melakukan registrasi langsung ke operator. Registrasi banyak nomor ini, menurut Danny, juga mengganggu server yang ada di Dukcapil Kemendagri.
"Jatahnya operator itu 100 transaksi per detik. Tapi karena ada yang pakai autobot, maka satu detiknya bisa 1.000. Nah, yang kasian Dukcapil. Database mereka tidak hanya untuk registrasi tapi lembaga lain seperti BPJS dan bank. Ketika itu diserap bersamaan sama yang namanya autobot, ya, crash," papar dia.
Tuntutan KNCI
Kesatuan Niaga Celuller Indonesia melakukan tuntutan ke pemerintah untuk menghapus aturan satu NIK hanya untuk tiga nomor.
Danny mengatakan lebih baik KNCI berinovasi dalam penjualan dan mengikuti peraturan yang ada.
"Aturannya sudah cukup jelas di Permenkominfo. Kita ikuti saja. Kalau nanti KNCI bagaimana berjualannya, ya, harus berinovasi. Zamannya berubah, ritel jadi online. Cara berbisnis pun demikian," jelas Danny.
Ia juga menegaskan ketakutan KNCI berjualan kartu SIM akan menurun tidaklah benar. Karena, operator telekomunikasi tetap butuh menjual kartu SIM dalam rangka akuisisi calon pengguna.
Dorong Registrasi Prabayar
Danny mengingatkan bahwa setelah masa akhir pemblokiran, nomor baru sama sekali tidak akan bisa digunakan jika belum registrasi. Tidak seperti sekarang, jika nomor perdana masih bisa melakukan layanan.
Selain itu, ia juga meyakinkan bahwa registrasi prabayar banyak manfaatnya. "Mudah. Yang penting punya NIK dan KK. Aman dan diharapkan sekali registrasi tinggal di-recharge saja," tuturnya. (ren)