3 Cara Padamkan Semburan Api Sumur Minyak di Aceh
- ANTARA FOTO/Rahmad
VIVA – Kebakaran sumur minyak yang berlokasi di Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur menjadi perhatian publik. Insiden ini menelan korban jiwa, 21 orang meninggal dunia dan ratusan warga mengungsi. Beruntung Kamis pagi 26 April 2018, semburan api telah padam meski gas masih masih keluar.
Namun Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh, T Ahmad Dadek pada Kamis siang mengatakan, semburan gas dan minyak di Desa Pasir Putih, Ranto Peureulak, Aceh Timur, masih terjadi.
Semburan api sumur minyak liar tersebut padam membuat BNPB turun tangan. Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho sampai mengunggah postingan kebakaran sumur minyak liar itu di Twitter dan bertanya bagaimana menghentikan kobaran api tersebut.
Warganet ramai menyampaikan gagasan dan usulan, bagaimana untuk memadamkan api tersebut. Salah satu yang menyampaikan cara memadamkan api di sumur minyak tersebut adalah relawan kebencanaan Ma'rufin Sudibyo.
Menjawab postingan Sutopo, Ma'rufin mengusulkan agar sumur diledakkan dengan dinamit. Langkah ini bertujuan menghabiskan oksigen yang ada di sumur tersebut. Ma'rufin menuliskan, setelah didinamit, semburan api yang tersisa harus ditutup secepatnya.
Maa'rufin menuturkan sumur minyak standar pada umumnya dilengkapi dengan standar pencegahan (blow out preventer/BOP). Sehingga dalam hal terjadi insiden seperti di Aceh Timur itu, langkah pencegahan bisa dilakukan dengan cepat.
"Kalau dalam pengeboran standar ada yang disebut BOP. Ini merupakan kurungan khusus yang mampu memotong pipa pengeboran sekaligus menyekap tekanannya," jelas Ma'rufin kepada VIVA.
Dia menjelaskan blow out api dari sumur minyak selalu berupa semburan vertikal dan durasinya lama.
Namun dalam hal sumur minyak tak dilengkapi standar BOP dan opsi meledakkan sumur dengan dinamit gagal, maka mau tak mau opsi yang terakhir harus dilakukan yakni mematikan sumurnya melalui directional drilling.
Skema ini dilakukan pengeboran miring yang bertujuan mengakses sumur minyak dan gas yan bermasalah. Skema ini bisa dilakukan dalam kasus blow out yang tanpa bisa diatasi di permukaan.
Ma'rufin menjelaskan, skema directional drilling dilakukan pengeboran pada jarak tertentu dari sumur yang bermasalah. Pengeboran dilakukan secara vertikal pada kedalaman tertentu.
"Selanjutnya arah pengeboran perlahan-lahan dimiringkan hingga akhirnya menjangkau posisi bagian bawah sumur yang bermasalah. Dari situ tinggal disumbat dengan semen," jelasnya.
Dalam hal semburan api sudah padam namun gas masih keluar, Ma'rufin mengatakan, penanganan yang harus dilakukan yakni sumur minyak harus ditutup dengan semen khusus dengan berat jenis yang pas supaya tersegel sepenuhnya.
"Begitu prosedurnya kalau di pertambangan minyak dan gas," ujarnya.
(ren)