Produsen Prosesor Andalan Xiaomi dan Oppo PHK Karyawan
- mofonu.com
VIVA – Perusahaan teknologi prosesor Qualcomm dikabarkan memecat lebih dari 50 karyawan. Sayangnya, perusahaan itu tak membuat pemberitahuan sebelumnya mengenai pemutusan hubungan kerja ini.
Dilansir situs Business Insider, Kamis, 19 April 2018, seorang pejabat di negara bagian California, Amerika Serikat, mengonfirmasi bahwa tidak ada pemberitahuan hingga adanya pemberitaan tentang PHK tersebut.
Hingga kini, Manajemen Qualcomm menolak berkomentar mengenai hal itu. Menurut sumber internal PHK merupakan cara Qualcomm mengurangi pengeluaran perusahaan yang mencapai US$1 miliar (Rp13,6 triliun) akibat penurunan penjualan mereka.
Isu PHK ini datang setelah adanya pemberitaan perusahaan teknologi Singapura, Broadcom Inc., akan mengambilalih Qualcomm.
Namun akhirnya akuisisi ini tidak berjalan karena ada intervensi dari Presiden AS Donald Trump. Dengan demikian, Qualcomm akan tetap memotong pengeluaran Rp13,6 triliun seperti yang dijanjikan kepada pemilik saham.
Isu lain dari perusahaan yang menjadi andalan smartphone Xiaomi dan Oppo ini adalah akan menyusul 1.000 karyawan yang terkena PHK di kantor pusat mereka di San Diego, AS.
Per September 2017, Qualcomm memperkerjakan sekitar 33.800 sebagai pekerja full time dan part time. Pada tahun fiskal 2017, perusahaan itu merekrut lagi karyawan sebanyak 3.300 orang. Apabila 1.000 orang terkena PHK, maka akan berpengaruh sekitar tiga persen tenaga kerja global.