Lindungi Warisan Budaya, Indonesia Gandeng Google

Kantor Google di Tel Aviv, Israel.
Sumber :
  • REUTERS/Baz Ratner

VIVA – Demi memaksimalkan perlindungan hak cipta karya seni dan warisan budaya di Indonesia, pemerintah Indonesia menempuh berbagai cara, salah satunya bekerja sama dengan Google Cultural Institute.

Pepeng Eks Naif Beri Pengertian, Musisi Muda Harus Pahami Hak Cipta Sejak Awal

Indonesia mengapresiasi upaya Google Cultural Institute melakukan pengarsipan digital atas karya seni dan warisan budaya dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Dalam kunjungannya di Google Cultural Institute, Paris, Prancis, Senin 9 April 2018, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani berpesan perlunya perlindungan hak cipta dari karya-karya seni tersebut.

Ahmad Dhani Sentil Band Kotak, Dianggap Bawakan Lagu Tanpa Izin

"Kita memerlukan program afirmasi percepatan penerbitan hak cipta karya seni dan budaya di Indonesia agar karya seni dari Indonesia yang telah diunggah menjadi konten publik di Google Cultural Institute dapat terlindungi hak ciptanya secara baik," kata Puan dalam keterangannya, Selasa 10 April 2018. 

Didampingi Sekjen Kemdikbud, Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Deputi Wakil Tetap RI di Paris untuk Unesco, dan Atdikbud RI di Paris, Puan mengatakan kerja sama ini bukan hanya melindungi karya seni dan sastra serta artefak kekayaan budaya Indonesia, tetapi sekaligus mempromosikannya kepada dunia.

Lindungi Hak Cipta Anda di Era Digital

"Sehingga bagi generasi muda dan pelajar dapat belajar filosofi dari karya seni dan kebudayaan tersebut. Termasuk misalnya Indonesia dengan keragaman tari daerah, bisa didokumentasikan dengan baik," katanya.

Direktur Google Cultural Institute, Laurent Gaveau serta Manajer Kebijakan Google Cultural Institute, Claire Marie Foulquire, menjelaskan, saat ini Google Cultural Institute telah memiliki lebih dari 300 partner kerja di 44 Negara, termasuk Indonesia. Divisi Google itu telah memublikasikan arsip digital sejarah relief dan stupa yang menghiasi arsitektur Borobudur dan menjadi salah satu Warisan Budaya Dunia UNESCO dari Indonesia.

Indonesia juga berkontribusi memperkaya Google Art and Culture melalui residensi seniman dari dalam negeri dan kontribusi beberapa ahli teknologi informasi Indonesia di Google Institute.

Berdasarkan hasil kajian Google Cultural Institute yang berdiri pada 2011, karya seni dan warisan budaya yang kontennya diunggah di Google Cultural Institute, makin diminati publik serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke lokasi warisan budaya tersebut.  

Kajian itu sesuai dengan visi dan misi Google Cultural Institute untuk menciptakan arsip digital dengan resolusi tinggi atas karya seni dan warisan budaya seluruh dunia yang dapat diakses publik secara luas.

Kunjungan kerja Menko PMK sebagai Ketua Delegasi Indonesia dalam rangkaian sidang Dewan Eksekutif Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB/UNESCO ke-204. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya