Menunggu Jatuhnya Stasiun Luar Angkasa China ke Bumi
- ww.gbtimes.com
VIVA – Stasiun Luar Angkasa China Tiangong-1 diperkirakan jatuh ke Bumi pada hari ini, Senin 2 April 2018, sekitar pukul 00.30 pagi GMT, atau pukul 07.30 WIB. Namun, perkiraan tempat jatuhnya masih belum bisa diprediksi.
Berdasarkan orbitnya, Tiangong-1 berada pada posisi 43 derajat lintang utara dan selatan, dengan rentang yang meliputi sebagian besar wilayah Amerika Serikat, China, Afrika, Eropa selatan, Australia, dan Amerika Selatan.
"Kami tahu Tiangong-1 jatuh, atau setidaknya, saat radar kami mengetahuinya. Jadi, pertanyaannya adalah akan jatuh dimana? Dan, jatuhnya semakin cepat atau lambat? Ini yang kami pantau terus," kata anggota The Aerospace Corporation, Andrew Abraham, dilansir situs Space.
Ia menambahkan waktu jatuhnya Tiangong-1 terus bertambah, sehingga jarak waktunya masih besar. Seiring dengan waktu masuknya Tiangong-1 ke Bumi maka kisaran waktu makin menyempit.
Sejak diluncurkan pada 2011, stasiun tersebut sudah dikosongkan pada 2013. Tiangong, yang artinya Surga, kehilangan kontak dengan Bumi sejak 2016.
Namun, tidak diketahui pasti mengapa hal itu terjadi, dan China tak pernah menjelaskan secara terperinci apakah karena masalah teknis atau pihak mereka yang memotong semua kontak yang ada.
Tiangong-1 memiliki panjang mencapai 10,4 meter dan berat mencapai 8,5 ton. Saat melewati atmosfer, Tiangong-1 akan terbakar yang menyebabkan stasiun luar angkasa ini akan terjatuh dengan bentuk lebih kecil.
Tiangong-1 menjadi stasiun luar angkasa pertama yang diluncurkan China, dan menjadi awal proyek negara itu untuk membangun stasiun lebih besar pada 2023. (asp)