Literasi Keuangan di Era Teknologi Digital
- Pixabay
VIVA – Pesatnya perkembangan teknologi berimbas ke seluruh industri, tak terkecuali asuransi. Selain menciptakan efisiensi, pemasaran dengan memanfaatkan teknologi digital diharapkan bisa mendongkrak bisnis.
Salah satu segmen yang didorong adalah asuransi mikro. Menurut Direktur Pemasaran BRI Life, Fabiola N. Sondakh, pertumbuhan asuransi mikro perusahaan terus mencatat kenaikan signifikan, baik dari jumlah peserta maupun premi yang diperoleh.
Menurutnya, asuransi mikro merupakan salah satu produk unggulan BRI Life yang menyasar segmen menengah ke bawah. Tahun lalu, premi asuransi mikro BRI Life meningkat sebesar 31,83 persen dibandingkan perolehan premi pada 2016 (year on year/yoy).
Demikian halnya dengan jumlah peserta asuransi mikro BRI Life juga ikut meningkat, dari 2,2 juta pada 2016 menjadi 3 juta jiwa peserta di tahun lalu (yoy).
"Pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan dan infrastruktur yang dimiliki oleh perusahaan induk kami, Bank BRI," kata Fabiola, dalam keterangannya, Kamis, 29 Maret 2018.
Tiga menit
Upaya BRI Life berperan aktif menunjang program edukasi dan literasi keuangan bagi masyarakat mikro yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan adalah melalui tayangan film pendek berdurasi 3 menit berjudul "Second Chance."
Film yang akan tayang pada akhir bulan ini secara serentak akan dipublikasi di sejumlah media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube.
Direktur Operasional dan Teknologi Informasi BRI Life, Ansar Arifin, pernah bilang, tengah memperbaharui total sistem infrastruktur IT.
Menurut rencana, pada kuartal I 2018, sistem IT baru ini sudah berjalan semua. "Kita ingin menjadi life insurance digital. Jadi, kita ganti sistem IT dengan yang baru. Apalagi induk kita punya satelit," ungkapnya.