Menkominfo: Mana Ada Driver Sejahtera, Perusahaan Bangkrut
- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menyatakan, pemerintah tak bisa menentukan tarif. Dengan begitu, tarif bawah akan ditentukan oleh penyedia aplikasi transportasi online.
Sebab, tarif menjadi salah satu komponen yang diterima mitra pengemudi, dan yang mengetahui komponen-komponen tersebut adalah perusahaan aplikasi, yakni Gojek, Grab, dan Uber.
"Jelas, penyelenggara aplikasi mempunyai keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan. Kalau secara keseluruhan driver sejahtera, maka perusahaan ikut sejahtera. Logikanya, mana ada driver sejahtera tapi perusahaan bangkrut. Rugilah investor," kata dia di Jakarta, Rabu, 28 Maret 2018.
Pembahasan ini, lanjut Rudiantara, juga mengacu pada penyatuan Grab dan Uber. Mitra pengemudi merasa ada ketimpangan tarif yang ditetapkan oleh Grab saat ini.
Ia menyebutkan bahwa hasil konsultasi memutuskan kedua aplikasi ini menyatakan kepeduliannya dengan para mitra, baik ojek maupun mobil, dan berjanji akan memperhatikannya.
"Kami sudah konsultasi dengan Grab sama Uber. Mereka care dengan kesejahteraan. Bahwa nanti mekanismenya berapa urusan bisnis, mereka akan koordinasi dengan (Kementerian) Perhubungan. Karena yang tahu itu mereka," ujar Rudiantara.
Pertemuan yang membahas soal tuntutan pengemudi online telah dilakukan. Salah satunya membicarakan tentang tarif bawah untuk penumpang. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku akan memberikan aplikator untuk menyesuaikan tarif.
"Kami akan beri kesempatan berdiskusi dengan mereka. Kami akan memediasi berapa harga yang pantas," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.