Misteri Stasiun 'Surga' China Jatuh ke Bumi
- Dokumen CMSA
VIVA – Kabar mengenai stasiun luar angkasa China, Tiangong-1 yang akan jatuh ke Bumi sudah tersiar lama. Menurut Badan Luar Angkasa Eropa atau ESA, stasiun antariksa tersebut akan jatuh sekitar akhir Maret hingga awal April 2018. Namun, belakangan ESA merevisi jatuhnya Tiangong-1 yang berarti Istana Surgawi.
Pada awal bulan ini, ESA memprediksi Tiangong-1 akan masuk atmosfer Bumi sekitar 29 Maret hingga 9 April. Tetapi, dengan perkembangan pengamatan reentry (masuk ke atmosfer Bumi), jatuhnya stasiun tersebut mundur menjadi sekitar 30 Maret hingga 9 April 2018.
Saat masuk ke atmosfer Bumi, Tiangong-1 akan terbakar dan menyisakan bagian-bagian kecil yang lolos dari atmosfer Bumi. Dalam periode 30 Maret sampai 9 April, stasiun luar angkasa itu diperkirakan mengorbit Bumi sekitar 50 kali.
"Saya pikir, dalam lima hari atau saya akan memperkirakannya lagi,” ujar Astronom Jonathan McDowell dilansir situs Mashable, Jumat 23 Maret 2018.
Selain belum pastinya kapan serpihan Tiangong-1 akan mencapai Bumi, tempat jatuhnya stasiun 'surga' itu juga masih misteri. Kemungkinan untuk jatuh di daratan atau di lautan juga masih menjadi pertanyaan. ESA tak bisa berspekulasi lebih lanjut tentang dua hal itu.
Sejak 2016, rumor Tiangong-1 bakal jatuh ke Bumi sudah berhembus. Perkiraan jatuhnya stasiun luar angkasa itu mulai lebih jelas awal Maret 2018.
Tiangong-1 diluncurkan pada 2011 lalu. Lima tahun kemudian stasiun Tiangong-2 telah diluncurkan. Keduanya sedianya dipakai China, untuk membangun stasiun luar angkasa besar pada 2020.