Sombongnya Bos Facebook, Menyesal Tapi Tak Minta Maaf
- bbc
Tidak ada permintaan maaf kepada pengguna, investor, atau staf tentang bagaimana oleh kebijakan data mereka saat itu memungkinkan terjadinya insiden ini.
Tidak ada penjelasan mengapa, setelah terjadinya penyalahgunaan data seperti ini pada tahun 2014, Facebook memilih untuk sekadar mengecam perusahaan-perusahaan tu dan bukan langsung memblokir mereka.
Tidak ada alasan mengapa Facebook tidak memberi tahu pengguna bahwa data mereka mungkin telah terdampak. Secara teknis, masih belum.
Kata-kata Zuckerberg bukanlah penjelasan, tetapi merupakan suatu pembelaan hukum dan politik. Perusahaan ini tahu bahwa mereka sedang mengarah ke pertempuran di berbagai medan.
Pada tahun 2014 Facebook mengundang pengguna untuk mengikuti kuis "This is Your Digital Life." Ini aplikasi yang dibuat untuk mengetahui tipe kepribadian pengguna, yang dikembangkan oleh peneliti Cambridge University, Dr Aleksandr Kogan.
Saat itu hanya sekitar 270.000 data pengguna yang dikumpulkan. Nmaun aplikasi ini ternyata mengumpulkan juga data publik dari teman-teman para pengguna itu.
Facebook kemudian mengubah jumlah data yang bisa dikumpulkan perusahaan pengembang dengan cara ini. Tetapi seorang bernama Christopher Wylie membocorkan fakta bahwa sebelum aturan penggunaan data diperketat, Cambridge Analytica telah memanen data dari sekitar 50 juta orang.
Menurut Christoper Wylie, data itu dijual ke Cambridge Analytica - yang tidak memiliki hubungan dengan Cambridge University- yang kemudian menggunakannya untuk menganalisa profil psikologis orang-orang itu dan memasok materi pro-Trump kepada mereka.
Dalam percakapan yang direkam secara rahasia oleh program investigasi Channel 4, pemimpin perusahaan itu, Alexander Nix mengatakan bahwa perusahaan yang berbasis di London itu mengelola kampanye digital Donald Trump selama pemilu AS tahun 2016.