Jelang Meninggal, Hawking Prediksikan Akhir Alam Semesta
- REUTERS/Toby Melville
VIVA – Fakta baru sepeninggal Stephen Hawking terungkap. Dua pekan sebelum meninggal, fisikawan teoretis dan kosmolog itu ternyata sudah memprediksi akhir dari alam semesta.
Hawking menuangkan prediksinya dalam paper berjudul A Smooth Exit from Eternal Inflation. Karya tersebut merupakan karya terakhir Hawking. Dalam tulisannya tersebut, Hawking memprediksi alam semesta akan berakhir saat bintang-bintang kehabisan energi.
Dikutip dari Independent, Senin 19 Maret 2018, karya tersebut diterbitkan bersama dengan rekan penulis Hawking, Thomas Hertog, seorang profesor KU Leuven University, Belgia.
Dalam karya tersebut, selain memprediksi akhir dari alam semesta, Hawking menuliskan, ilmuwan bisa menemukan alternatif alam semesta dengan menggunakan wahana antariksa. Dengan alam semesta berakhir, ilmuwan bisa memindahkan manusia ke tempat lain dan bisa lebih baik memahami alam semesta.
Sang kolega mengatakan, karya terakhir dari Hawking itu bisa membuat sang fisikawan meraih penghargaan tertinggi ilmuwan.
"Dia seringkali masuk nominasi Nobel dan seharusnya dia mendapatkannya. Sekarang, dia tak pernah mendapatkannya. Dia akan mendapatkan penghargaan nobel," ujar Hertog kepada The Sundar Times.
Karya pamungkas Hawking tersebut saat ini sedang diuji dan diulas oleh jurnal sains terkemuka. (one)