Stephen Hawking dan Berubahnya Sudut Pandang Disabilitas
- bbc
Stephen Hawking menyandang dua status sekaligus: ilmuwan dan penyandang disabilitas paling terkenal di dunia.
Kehidupan yang dijalani merupakan jukstaposisi alias gabungan dari dua hal yang saling bertolak belakang: intelektual yang menakjubkan dan tubuh yang rentan.
Hawking divonis menderita penyakit langka motor neuron ketika berusia 22 tahun.
Neuron yang mengontrol ototnya rusak sehingga ia terperangkap dalam tubuhnya sendiri, meski pikirannya tetap bebas berkelana.
Hawking meraih puncak keilmuwannya sebagai pengguna kursi roda yang berkomunikasi melalui suara sintetis.
Pertanyaannya, apakah Hawking telah mengubah anggapan masyarakat terhadap para penyandang disabilitas?
"Saya kira dia telah melakukan lebih banyak hal dibandingkan kebanyakan orang," kata Profesor Paul Shellard, murid Hawking.