7 Pernyataan Stephen Hawking, Nomor 3 Kontroversial

Ahli Fisika dan Kosmologi, Stephen Hawking Meniggal Dunia
Sumber :
  • REUTERS/Paul Yeung

VIVA – Ilmuwan terkenal asal Inggris, Stephen Hawking semasa hidupnya seringkali mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Mulai dari penciptaan alam, kematian sampai soal tuhan.

Kabar meninggalnya Hawking disampaikan oleh keluarganya pada Rabu pagi, 14 Maret 2018. Keluarganya mengonfirmasi Hawking meninggal di Cambridge, Inggris.  

Beberapa pernyataan itu disampaikan dalam berbagai kesempatan, publikasi dan wawancara dengan media. Berikut beberapa ucapan Hawking yang menjadi perhatian dunia, dikutip dari Mirror dan Business Insider, Rabu 14 Maret 2018: 

Mengapa alam semesta ada

"Jika kita menemukan jawabannya, itu akan menjadi kemenangan tertinggi akal manusia, kemudian kita akan mengetahui pikiran Tuhan' (A Brief History Of Time dipublikasi 1988).

Kematian

'Saya telah hidup dengan prospek kematian dini selama 49 tahun terakhir. Saya tak takut mati, saya tak terburu-buru untuk mati. Saya punya banyak hal yang ingin saya jalani' (wawancara The Guardian, Mei 2011). 

Stephen Hawking.

Ilmuwan Temukan Pengobatan dari Penyakit Stephen Hawking

Tak perlu Tuhan

'Tidak perlu meminta Tuhan untuk mendapatkan kegembiraan dan mengatur alam semesta' (The Grand Design dipublikasikan 2010)

Yusuf Shah Has Higher IQ Score than Einstein and Hawking

Agama versus sains

'Ada perbedaan mendasar antara agama yang berbasis otoritas dan sains yang berbasis akal dan pengamatan. Sains akan menang karena bekerja' (ABC News Juni 2010)

IQ Yusuf Kalahkan Albert Einstein dan Stephen Hawking

Tuhan

'Tuhan mungkin ada, tapi sains bisa menjelaskan alam semesta tanpa membutuhkan pencipta' (CNN 2010)

IQ

'Saya tak punya ide. Orang yang membanggakan IQ mereka adalah pencundang' (The New York Times Magazine,2004)

Tuhan bermain dadu

'Einstein salah dengan mengatakan Tuhan tidak bermain dadu. Pertimbangan lubang hitam menunjukkan bukan hanya tuhan bermain dadu, tapi terkadang dia membingungkan kita dengan melemparkan ke tempat yang tak dapat mereka lihat' (The Nature Of Space And Time, dipublikasi 1996).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya