Muntahan Gelombang Radiasi Akibat Badai Matahari Sampai Bumi
- Daily Mail
VIVA – Sebuah lubang raksasa menganga di bawah sinar Matahari dan memuntahkan gelombang radiasi besar yang sekarang menuju ke Bumi atau biasa disebut Badai Matahari.
Gelombang radiasi yang dihasilkan dari Badai Matahari ini akan menyambangi Bumi pada Rabu, 14 Maret besok. Mengutip situs Metro, Selasa, 13 Maret 2018, bila menghantam Bumi maka Badai Matahari bisa memicu gangguan komunikasi, GPS dan listrik di dunia.
"Badai Geomagnetik dari Matahari adalah gangguan besar magnetosfer Bumi yang terjadi saat terjadi pertukaran energi yang sangat efisien dari angin Matahari ke lingkungan luar angkasa yang mengelilingi Bumi," bunyi keterangan The Space Weather Prediction Center atau Pusat Prediksi Cuaca, di Colorado, Amerika Serikat.
Badan ini menyatakan, badai terbesar yang diakibatkan oleh kondisi ini terkait dengan Desakan Massa Korona (Coronal Mass Ejections/CMEs) Matahari, di mana satu miliar ton lebih plasma dari Matahari beserta medan magnet tertanam, sudah mencapai Bumi.
Lingkup ruang besar bertepatan dengan terbentuknya 'celah ekuinoks' yang terbentuk di sekitar ekuinoks pada 20 dan 23 Maret mendatang. Di sinilah momentum ketika Bumi dan Matahari berbaris sehingga siang dan malam memiliki durasi yang hampir sama.
Namun, Badai Matahari juga punya dampak indah. Partikel yang berinteraksi dengan lapisan magnetik Bumi di kutub akan menghasilkan aurora akibat retakan besar yang menganga.
"Retakan ini membuka di medan magnet Bumi selama berjam-jam. Ini tidak mengancam kehidupan di Bumi tapi menyebabkan aurora yang menakjubkan karena hembusan angin Matahari berhembus ke atmosfer," ujar Pusat Prakiraan Cuaca, di Colorado, Amerika Serikat. (mus)