Kolaborasi Robot dan Manusia di Meja Operasi, Begini Jadinya
- REUTERS/Swoan Parker
VIVA – Salah satu negara bagian Australia, Tasmania, menempatkan robot sebagai sosok yang berperan penting. Sebab, robot dijadikan asisten dokter ortopedik untuk menyelesaikan sebuah operasi.
Seorang dokter ortopedik, Josh Petterwood, mengaku telah melakukan lebih dari 30 operasi kaki dengan bantuan robot.
"Sejauh ini sangat baik. Kami membuat hasil yang akurat di ruang operasi, dan dari pengamatan sinar X, (kaki) terlihat lurus," kata dia, seperti dikutip ABC, Minggu, 11 Maret 2018.
Menurutnya, hasil kerja sama manusia dan robot ini membuat pasien terbangun dan pergi rehabilitasi lebih cepat. Josh juga menjelaskan pembagian tugas dirinya dengan robot.
Berdasarkan anatomi tubuh pasien maka dibuat gambaran untuk operasi. Robot, kata dia, bertugas membuat alat-alatnya bekerja tidak keluar dari gambaran yang dibuatnya. Sementara Josh melakukan operasi penggantian kaki.
"Apa yang dilihat sekarang adalah keberhasilan menyediakan akurasi yang tidak mungkin dilakukan dengan tangan manusia," tuturnya.
Robot, Josh menambahkan, tidak mengurangi waktu operasi, namun ia bersama para dokter berharap bisa menurunkan angka pasien untuk kembali ke meja operasi untuk kedua kalinya, pasca operasi pertama.
"Kami mencari cara bagaimana menurunkan angka operasi kedua kalinya yang diperkirakan akan melonjak 600 persen di tahun 2030," jelas Josh.
Menurutnya sebanyak dua juta masyarakat Australia menderita radang sendi pada kaki dengan 50 ribu diantaranya menjalani operasi setiap tahun.
Teknologi tersebut belum secara luas digunakan pada sistem publik. Ia menambahkan untuk bisa dipakai semua kalangan membutuhkan kerja sama antara universitas, industri dan pemerintah.