Ayo Kirim Namamu ke Matahari, Abadi di Sana
- Dokumen NASA
VIVA – Jika Anda ingin abadi di Matahari, kini bukan mimpi. Badan Antariksa Amerika Serikat sudah membuka bagi siapa saja yang mau menyetorkan namanya untuk dibawa dalam misi menyentuh Matahari.
NASA dijadwalkan akan mengirimkan wahana antariksa penyentuh Matahari, Parker Solar Probe pada pertengahan tahun ini. Badan antariksa itu membuka nama untuk disimpan di dalam wahana itu, tenggat setor nama yakni 27 April 2018.
Dikutip dari IFLScience, Kamis 8 Maret 2018, nama Anda nantinya akan diabadikan bersama dengan kartu memori dan dimasukkan dalam muatan wahana tersebut yang akan meluncur ke Matahari dengan kecepatan super 700 ribu kilometer per jam.
Wahana Parker Solar Probe (PSP) akan menjadi wahana pertama dalam sejarah yang akan 'menyentuh' Matahari, melakukan misi di atmosfer Matahari. Misi ini juga akan tujuh kali lebih dekat ke Matahari dibanding objek apapun yang pernah dibuat manusia untuk mempelajari atmosfer pusat Tata Surya tersebut.
"Wahana ini akan melakukan perjalanan ke area yang belum pernah dieksplorasi manusia sebelumnya. Misi ini menjawab pertanyaan ilmuwan yang misterius lebih dari enam dekade," jelas pembantu administrator Science Mission Directorate, Thomas Zurbuchen di markas pusat NASA, Washington.
Wahana ini dirancang dan dikembangkan oleh Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory.
Begitu diluncurkan, wahana PSP akan menggunakan tujuh manuver terbang melintasi Planet Venus selama tujuh tahun untuk menuju orbit sekitar Matahari. PSP direncanakan akan menjalankan 24 kali terbang melintasi Matahari dan melewati atmosfer paling atas Sang Surya dari jarak 6,4 juta kilometer.
Jarak yang ditempuh PSP untuk mempelajari Matahari itu tergolong lebih dekat dibanding misi antariksa dalam sejarah sebelumnya. SPP akan menjalani 37,6 juta kilometer lebih dekat ke Matahari dari misi sebelumnya.
SPP nantinya juga akan mencetak rekor baru sebagai objek bergerak tercepat yang pernah dibuat manusia, sebab wahana ini akan bergerak dengan kecepatan 200 kilometer per detik.
Wahana itu juga akan masuk panas yang ekstrem saat menyentuh wajah Matahari, dengan paparan suhu mencapai 1371 derajat celsius. Belum pernah ada misi yang melalui panas dan radiasi ekstrem tersebut.
Dalam catatan sejarah sudah ada beberapa misi untuk mempelajari Matahari dari jarak dekat. Dikutip dari Science Alert, pada 1976, kolaborasi Jerman dan AS meluncurkan wahana Helios 2 untuk mempelajari angin surya dan sinar kosmik. Helios 2 mengamati Matahari dari jarak 27 juta mil dari permukaan Sang Surya.
Kemudian NASA mengirimkan misi lanjutan, dengan meluncurkan wahana Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) yang diluncurkan pada 1995. Misi mandiri NASA ini mengamati Matahari dari jarak yang lebih dekat dari Helios 2.