Ditemukan 42 Danau Air Asin di Indonesia, Rumahnya Ubur-ubur
- Antara/Prasetyo Utomo
VIVA – Apa yang terbesit di pikiran Anda jika bertemu ubur-ubur? Mungkin, Anda membayangkan mereka berenang seperti hanyut dengan gerakan lamban di tengah lautan samudera.
Namun, sejumlah peneliti biota laut di Indonesia menemukan 42 lokasi di mana ubur-ubur hidup di danau air asin baru yang belum didokumentasikan.
Namun sayang, ke-42 danau air asin ini tidak disebutkan di wilayah mana saja. Peneliti ini menjamin kalau ubur-ubur ini jinak dan aman bagi manusia yang renang di dekatnya.
Mengutip situs BGR, Jumat, 2 Maret 2018, danau air asin memang bukanlah danau pada umumnya, dan hanya ada ratusan yang diketahui di seluruh dunia.
Peneliti Biota Laut dari Universitas Wegeningen di Belanda, Lisa Becking mengatakan, timnya menemukan danau tersembunyi saat melakukan perjalanan ke pelosok Indonesia. Ia kemudian mendokumentasikan untuk selanjutnya akan dilakukan konservasi.
"Ternyata, ubur-ubur pedalaman menarik perhatian kami. Berbagai jenis ubur-ubur, termasuk jeli bulan dan jeli emas, menghuni danau itu dan berenang ke arah permukaan di mana mereka menyerap sinar matahari, lalu menyelam kembali," ungkapnya.
Dari penelitian Becking, ubur-ubur ini menguntit arah sinar matahari, dan memastikan kalau spesies ini bisa menangkap sebanyak-banyaknya sinar matahari sebelum mereka 'menghilang' di kedalaman danau.
Meski dikategorikan jinak, namun ubur-ubur danau air asin ini tetap bisa menyengat tapi sengatannya tidak sekeras ubur-ubur yang tinggal di lautan lepas.
"Mereka bergerak lincah dan tidak segan-segan 'menabrak' Anda saat renang. Mereka sangat mirip kucing meski sama sekali tidak meminta perhatian kita," ungkap Becking.
Saat ini, Becking dan tim peneliti sedang berusaha untuk melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah untuk memetakan rencana konservasi untuk mencegah ekosistem supaya keberadaan ubur-ubur ini tidak punah.
Ubur-ubur termasuk makhluk hidup dengan jumlah paling banyak di laut. Penelitian terbaru menunjukkan ada sekitar 38 juta ton ubur-ubur di kawasan epipelagik saja (kedalaman 0-200 meter).