14 Siswa RI Tampil di Malaysia, Ada Robot Pembersih Sungai

Siswa Indonesia berlaga di kompetisi Search for SEAMEO Young Scientist (SSYS)
Sumber :
  • Instagram/@raracocit

VIVA – 14 siswa SMP dan SMA mewakili Indonesia dalam Kongres ke-11 Ilmuwan Muda se-Asia Tenggara yang diselenggarakan Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) di Penang, Malaysia, 26 Februari-2 Maret 2018. 

10 Ilmuwan Indonesia yang Hasil Risetnya Diakui Dunia, Siapa Saja?

Organisasi para menteri pendidikan se-ASEAN ini menggelar Kongres Ilmuwan Muda atau dikenal dengan Search for SEAMEO Young Scientist (SSYS) tiap dua tahun sekali sebagai ajang memajukan ilmuwan muda se-ASEAN dalam bidang sains dan matematika.

Ke-14 wakil Indonesia itu terdiri dari 6 siswa dan siswi SMP Islam Amalina, Tangerang Selatan, Banten, 4 siswa SMPN Mempura, Riau serta 4 siswa SMAN 2 Situbondo, Jawa Timur. 

Ada Sentuhan Tangan Ilmuwan Indonesia di Perusahaan Milik Elon Musk

SMP Islam Amalina berhasil meloloskan tiga proyek sains di ajang bergengsi yang diikuti ratusan wakil dari 11 negara ASEAN itu. 

Ilmuwan muda SMP Islam Amalina menampilkan karya pembuatan biogas dari sisa makanan oleh Clianta Maritza Dahayu dan Dara Nuri Fadiyah, robot pembersih sungai oleh Revanza Reihard Pfluq dan Chivu Vandino Soedarsono. Karya charger telepon berbasis sepeda oleh Cora Charis Vashti Sumantri dan Yovira Wirashanti Rahma Ayuningtyas.

Curhat Ilmuwan Indonesia, Merasa Tidak Dilibatkan Tangani Virus Corona

Tak kalah, ilmuwan muda dari SMPN Mempura Raiau meloloskan penelitian tentang pengaruh konsentrasi gula terhadapi kualitas sirup rosela oleh M Iqbal Subakti, Burhanudin, Silvia Rahmad Aida dan Septia Winardini. 

Ilmuwan muda SMAN 2 Situbondo meloloskan proyek di bidang matematika, yang mengangkat tema penerapan matematika sederhana dalam pengembangan industri rumah tangga oleh Nur Fadilah, Moh. Hasyim, Umy Nurlaelatus Sholeha, dan Achmad Rifai.

Para ilmuwan muda Indonesia itu telah mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan dewan juri yang terdiri dari para pakar dan profesor sains dari berbagai negara.

"Inilah masa-masa menegangkan bagi para siswa-siswi. Dan Alhamdulillah telah dilalui dengan lancar. Semoga mendapat hasil terbaik,” kata guru SMP Islam Amalina, Adi Ilhami, yang mendampingi siswa dan siswinya ke Penang. 

Setelah menjalani ujian presentasi dan tanya jawab, ilmuwan muda dalam kompetisi itu wajib memamerkan hasil penelitian mereka di ajang ekshibisi yang juga akan dinilai oleh dewan juri. 

Para siswa dituntut bisa menjelaskan secara runtut kepada juri dan para pengunjung pameran. Hasil penilaian akan diumumkan panitia beberapa saat sebelum penutupan. Ini adalah momen yang ditunggu-tunggu para ilmuwan muda. 

Beberapa penghargaan bergengsi akan diperebutkan ratusan peneliti muda dari 11 negara ASEAN. Di antaranya Most Promising Young Scientist, Outstanding Award for Research Report, Outstanding Award for Presentation of Exhibit, Outstanding Award for Presentation in Congress, Outstanding Award for Significant Project, Special Award for Immediate Benefit to the Local Community, Special Award for Innovation/Creativity dan sejumlah kategori penghargaan lainnya.

Selain ajang apresiasi, SSYS juga menjadi sarana menjalin keakraban serta ajang tukar pengalaman bagi para ilmuwan muda 11 negara ASEAN. Tentu ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi para siswa dalam belajar dan mempraktikan ilmu untuk masyarakat dan lingkungan.

Ilustrasi kota di Planet Mars.

Ilmuwan Indonesia Terlibat dalam Penelitian Menanam Padi di Mars

Ilmuwan asal Indonesia, Yheni Dwiningsih terlibat dalam proyek menanam padi di tanah yang disimulasikan seperti permukaan Mars. Dia merupakan ahli ilmu tanaman di U of A.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2023