Karyawan Milenial Mengubah Budaya Perusahaan
- potentia.co.nz
VIVA – Era digitalisasi terkait dengan perubahan, terutama budaya perusahaan. Teknologi digital erat kaitannya dengan kehidupan zaman now atau milenial.
Namun, tidak semua orang yang hidup di era kekinian bisa mengimplementasikan perubahan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Direktur Utama PT Astragraphia Xprins Indonesia, Sahat M Sihombing, mengatakan, karyawan usia muda cenderung ingin bekerja dengan singkat dan mudah.
Oleh karena itu, ia melihat kalau karyawan milenial ini mampu mengubah budaya perusahaan. Sahat mencontohkan proyek tender pengadaan barang yang dilakukan anak usaha PT Astra International Tbk.
"Mereka cekatan dan membawa perubahan di tata kelola perusahaan. Jadi, kalau saya katakan kaum milenial ini mengubah tatanan pengadaan barang," kata dia di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018.
Sahat juga menyebut karyawan usia muda mulai membandingkan harga sebuah barang di toko online dan lewat tender di perusahaannya. Tender, menurutnya, juga menjadi kegiatan yang rumit saat ini karena harus melalui beberapa tahapan sebelum pengadaan dimulai.
Tak hanya itu, ia mengakui jika memang membeli barang secara online jauh lebih baik karena ada kepraktisan pembelian dan beberapa jenis barang jauh lebih murah dibandingkan offline store.
"Ini adalah representasi yang akan dibawa kaum milenial menjadi pejabat di setiap perusahaan," paparnya.
Kendati demikian, Sahat mengatakan kalau menurut beberapa karyawannya ada beberapa barang yang tidak bisa dijual secara online.
Namun, ia meyakini semua bisa karena mau tidak mau harus mengikuti zaman yang serba online ini.
"Barang yang bisa dijual online adalah barang yang bertahan lama dan tidak berubah walaupun disimpan dalam jangka lama," jelas Sahat. (one)