Ilmuwan: Robot Pintar Akan Bermetamorfosis, Manusia Lenyap

Robot Sophia.
Sumber :
  • Instagram/@realsophiarobot

VIVA – Ahli fisika bernama Michio Kaku percaya bahwa ke depannya robot akan semakin pintar dan mulai berbahaya bagi kehidupan manusia.

Gibran Rencanakan Sekolah AI Pertama di Indonesia, Perusahaan Amerika Siap Bantu

Ia juga menyarankan untuk menyelipkan sebuah chip pada bagian otak robot untuk menghentikan niat jahat tersebut. 

"Saya pikir kita harus menaruh chip di otak mereka (robot) untuk langsung menghentikan jika mereka memiliki pikiran untuk membunuh," kata dia seperti dilansir situs Daily Mail, Minggu, 25 Februari 2018.

Wakil Mendagri Sebut AI Dahsyat tapi Harus Bijaksana untuk Menggunakannya

Kaku menambahkan jika nantinya robot akan pintar secara bertahap seperti tikus, kemudian lebih pintar dari kucing, anjing, dan monyet.

Menurutnya, bukan tidak mungkin, saat para robot mencapai level kepintaran tertentu mereka akan menggantikan manusia. Kemungkinan paling buruk, Kaku mengingatkan, adalah robot akan bisa menghindari sistem keamanan paling canggih sekalipun. 

Kun Wardana Ungkap Solusi Atasi Banjir di Jakarta, Pakai AI di Waduk

"Memang kedengarannya sangat aneh bagi sebagian orang. Tapi perlu diingat orang-orang dari masa depan (bukan kita) yang akan menentukan sejauh apa mereka memodifikasi untuk menghadapi robot super pintar," jelasnya.

Ia pun sangat yakin 100 ribu tahun dari sekarang manusia akan dipaksa memutuskan apakah mereka mau berkompetisi dengan robot yang memiliki kepintaran super.

Kaku menuturkan, kemungkinan yang akan dilakukan manusia adalah dengan mengubah secara genetik diri, meskipun masih berbentuk sama dari luar.

Sementara itu, ilmuwan yang mempelajari teori masa depan atau futurisme, Ian Pearson, juga menjelaskan teori yang mirip dengan yang dibicarakan Kaku.

Ia dengan lantang mengatakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) akan miliaran kali lebih pintar dari manusia di masa depan.

Cara manusia untuk bertahan adalah menyambungkan otaknya dengan AI sehingga mereka memiliki IQ yang sama dengan robot super. 

"Saya pikir ini tidak aman, seperti Elon Musk yang membangun robot super. Agar tidak tersingkir kita bahkan harus melakukan hal yang sama di otak kita. Ini sangat mengerikan," jelas Pearson.

Matana University menggelar wisuda ke-6 sekaligus merayakan Dies Natalis ke-10.

Tantangan Penggunaan Kecerdasan Buatan di Dunia Pendidikan

Kehadiran Kecerdasan Buatan (AI) memberikan kemudahan dalam segala hal. Namun saat merambah ranah akademis, maka hal ini harus digunakan dengan penuh bertanggungjawab.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024