Ada Ekstensi Berbahaya di Chrome, Ratusan Ribu Korbannya

Ilustrasi Google.
Sumber :
  • Pixabay/FirmBee

VIVA – Peneliti keamanan Trend Micro menemukan ratusan ribu pengguna browser Chrome telah memasang, atau menginstal ekstensi berbahaya pada komputer mereka. Ironisnya ekstensi Chrome itu tersedia secara resmi di Google Chrome Web Store. 

4,6 Juta Serangan ke Indonesia Berhasil Digagalkan

Peneliti Trend Micro menemukan, ekstensi berbahaya pada Chrome itu bisa merekam data dan melaporkan apapun yang dilakukan pengguna Chrome saat mengunjungi sebuah situs. Ekstensi berbahaya itu bisa merekam tiap klik mouse, scroll pengguna Chrome saat mengunjungi situs.

Parahnya lagi, terdapat ekstensi Chrome yang bisa memanfaatkan data pengguna untuk menambang mata uang digital. 

Hati-hati, Aplikasi Ini Pandai Menyamar

Dikutip dari Daily Star, Selasa 20 Februari 2018, Trend Micro menemukan secara total ada 89 ekstensi yang punya kemampuan merekam dan melanggar privasi online pengguna Chrome. Ekstensi berbahaya itu sudah diunduh lebih dari 420 ribu kali, sebelum terendus oleh peneliti Trend Micro. 

"Script ini menginjeksi pada tiap website yang dikunjungi pengguna," jelas analis fraud Trend Micro, Joseph Chen. 

Ransomware Baru bikin Data Kamu Lenyap dalam Sekejap

Logo Google Chrome.

Dalam praktiknya, ekstensi berbahaya itu menyaru dalam beberapa aplikasi. Ekstensi itu mengelabui pengguna untuk mengunduhnya. 

"Begitu Anda mengklik Ok, maka browser Chrome akan mengunduh ekstensi itu dari Chrome Web Store," ujarnya. 

Untungnya, sekarang Google telah menghapus puluhan ekstensi berbahaya dari Chrome Web Store mereka. 

Google menegaskan, mereka komitmen menjaga ekosistem ekstensi bebas dari malware dan penyalahgunaan. Perusahaan digital raksasa itu mengaku terus bekerja keras menyelesaikan insiden penyalahgunaan privasi pengguna itu. 

"Saat ini, sistem keamanan kami memblokir lebih dari 1.000 ekstensi berbahaya per bulan. Jika pengguna menemukan ada ekstensi yang mencurigakan, segera laporkan untuk kami dalami lebih lanjut," tegas Google.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya