Dua Bulan Lagi Dunia Diramalkan 'Kiamat'
- Reuters/NASA/JPL-Caltech/Handout
VIVA – Penulis buku dan pencipta teori konspirasi Amerika Serikat, David Meade, lagi-lagi membuat prediksi kiamat tiba. Menurutnya, kiamat pasti terjadi pada 11 April 2018.
Seperti diberitakan laman Express, Minggu 18 Februari 2018, Meade menulis sebuah artikel yang diawali kalimat, "Wanita gendut itu akan bernyanyi. Semuanya akan berakhir" (The fat lady is about to sing. It's all over).
Meade kemudian memberi alasan mengapa tanggal tersebut ia percaya akan kiamat. Padahal, ia sudah gagal memprediksi datangnya hari kiamat pada tahun lalu, tepatnya 23 September dan 19 November.
"Tanggal 21 Agustus 2017. Saat itu terjadi Gerhana Matahari yang merupakan pertanda dari 'periode kesengsaraan dalam tujuh tahun (harbinger of a seven-year Tribulation period)'. Selain itu angka 33 juga menjadi pertanda terjadinya kiamat," papar Meade.
Lantas, apa kaitannya 21 Agustus dan Gerhana Matahari dengan kiamat? Meade mengklaim jika Gerhana Matahari saat itu terjadi di Oregon, negara bagian AS ke-33 dan berakhir di negara bagian Carolina, yang berada di garis pararel ke-33.
Menurutnya, angka 3 merupakan angka paling signifikan di Alkitab (kitab suci Nasrani), yang mempresentasikan Holy Trinity atau Yesus Kristus wafat pada usia 33 tahun.
Tak hanya itu saja. Meade juga mengatakan setelah "orang paling gila di Amerika Serikat", maksudnya Presiden Donald John Trump, menarik dukungannya terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 21 Desember 2017, maka 42 hari kemudian terjadilah Super Blue Blood Moon.
"Ron Reese, tokoh yang mempelajari Alkitab selama beberapa tahun, juga bilang kalau kesengsaraan akan terjadi pada tanggal 11 April 2018," tuturnya.
Meade menambahkan, sebelum "tanggal kesengsaraan" muncul, para pengikut Anti-Kristus akan mendeklarasikan diri untuk membangun kembali pusat peribadatan di Yerusalem yang bernama Bait Allah (Hebrew Temple).
Planet Tak Terlihat
Teori konspirasi lainnya juga mengklaim, sebuah planet yang tak terlihat di luar Neptunus, yaitu Nibiru, akan menghancurkan Bumi.
Namun prediksi tersebut bukan pertama kalinya dipublikasi para pakar. Pada Desember 2015, Planet Nibiru kala itu diprediksikan akan datang menabrak Bumi.
Lalu, pada 2012, hal yang sama juga telah disampaikan, tapi semuanya cuma sensasi saja. Dalam literatur, orang-orang yang beranggapan kiamat akibat tabrakan Planet Nibiru adalah orang Maya kuno.
Tapi sejauh ini tidak banyak yang khawatir mengenai Planet Nibiru akan menyebabkan kiamat. Kekhawatiran lebih kepada perang nuklir antara Korea Utara dan Amerika Serikat yang akan membunuh orang di Bumi. (ren)