Media Sosial Pilihan Influencer, Apa saja?
- www.pixabay.com/geralt
VIVA – Pada era media sosial saat ini, sudah jamak promosi dilakukan dengan menggunakan jasa seorang influencer atau endorser.
Baik influencer atau endorser merupakan salah satu bentuk dari influencer marketing, sebuah aktivitas pemasaran yang menggunakan orang atau akun di media sosial dengan jumlah pengikut dan pengaruh yang signifikan.
Dalam Survei The State of Influencer Marketing 2018 in Indonesia dengan topik Kupas Tuntas Tren Pemasaran Endorse, yang dilakukan Sociabuzz, yang diterima Selasa 13 Februari 2018, menunjukkan temuan menarik dalam promosi melalui media sosial. Dalam survei tersebut, Sociabuzz mewawancarai influencer dari berbagai bidang yakni brand/produsen (70 persen), Agensi (18 persen), Startup (8 persen) dan online shopping (4 persen).
Responden dari berbagai lintas bidang itu yang diwawancarai Sociabuzz berjumlah 83 orang. Responden yang disurvei mengaku pernah atau rutin menjalankan aktivitas influencer marketing dalam setahun terakhir.
Dari wawancara itu, influencer paling favorit memengaruhi publik menggunakan Instagram (98,8 persen), YouTube (41 persen), Blog (28,9 persen), Twitter (26,5 persen) dan paling buncit yakni Facebook (19,3 persen).
Sementara tipe influencer yang paling dipakai perusahaan atau brand tertentu yakni selebriti internet (59 persen), artis/selebriti (22,9 persen), micro influencer (14,5 persen) dan semua tipe (3,6 persen).
Sociabuzz mengategorikan selebriti internet sebagai sosok populer di dunia maya namun tidak begitu di dunia nyata. Sedangkan tipe artis/selebriti yakni populer di dunia maya maupun di dunia nyata. Sedangkan tipe micro influencer adalah akun dengan kisaran 5-20 ribu pengikut.
Selain itu, survei ini menemukan tujuan menggunakan influencer paling utama adalah untuk meningkatkan kesadaran publik dengan raihan 98,8 persen, mengedukasi target konsumen (62,7 persen), meningkatkan penjualan (50,6 persen), meningkatkan follower (39,8 persen) dan Search Engine Optimization (SEO) dengan 25,3 persen.
Sedangkan pertimbangkan utama memilih tipe influencer yaitu tingkat keterlibatan (69,9 persen), karakteristik/gaya hidup influncer (53 persen), jumlah follower (50,6 persen), kualitas konten (47 persen) dan lainnya (2,4 persen). (mus)