Air Hujan Tak Layak Diminum, Ini Bukti Ilmiahnya
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA – Saat hujan turun dan kita sedang berada di jalan, tidak sempat untuk menepi sehingga akhirnya hujan pun mengguyur tubuh. Terkadang hujan yang tidak sempat dihindari malah suka masuk ke dalam mulut dan terminum.
Banyak orang yang bilang jika air hujan tidak sama dengan air untuk konsumsi kita. Namun ada juga yang menganggapnya tidak layak minum. Agar lebih khatam soal air hujan, apakah bisa diminum atau tidak, lebih baik simak dulu penjelasan berikut ini.
2009 lalu, sebuah studi yang dilakukan oleh Monash University menyimpulkan jika ternyata air hujan cukup layak dikonsumsi tanpa harus dimasak. Studi ini melibatkan 300 rumah yang mengumpulkan air hujan dalam sebuah tanki dan dijadikan sumber air minum utama.
"Ini merupakan studi pertama di dunia tentang air hujan. Orang yang meminum air hujan tidak memiliki potensi sakit. Artinya, resiko sakit pada mereka yang meminum air hujan sangat sedikit," ujar ketua tim peneliti, Karin Leder, kala itu, seperti dikutip dari Telegraph.
Namun Karin memperingatkan jika studi yang telah didanai National Health and Medical Research Council and Water Quality Research Australia, hasilnya bisa berbeda, tergantung kondisi lingkungannya.
Air hujan yang tak layak minum
Kebanyakan air hujan memang mengandung asam namun kandungan pH di dalamnya hanya 5.6, dari interaksi antara air dan karbondioksida di udara. Ukuran pH sebesar ini belum dianggap berbahaya, masih normal. Sebagai gambaran, kopi yang diseduh memiliki pH sekitar 5. Jus jeruk memiliki pH mendekati 4. Air hujan berasam yang benar-benar tidak boleh dikonsumsi adalah yang jatuh dekat dengan gunung merapi yang aktif.
Dilansir dari laman Thoughtco, air hujan yang tidak layak konsumsi adalah yang jatuh di wilayah terkontaminasi senyawa kimia. Misalnya, di wilayah yang kaya radioaktif seperti Fukushima dan Chernobyl. Jika hujan jatuh di wilayah seperti itu, sudah pasti airnya tidak layak dikonsumsi karena sudah menyatu dengan zat kimia atau radioaktif yang tersebar.
Selain itu, tulis laman tersebut, jangan pula meminum air hujan yang sempat jatuh di atas dedaunan atau gedung dan rumah. Air hujan yang jatuh ke permukaan tanaman atau gedung, lalu jatuh ke arah mulut anda, bisa jadi telah membawa zat beracun atau bakteri yang ada di permukaan itu.
Hindari juga mengambil air hujan yang telah menggenang atau berada di dalam wadah kotor.