Begini Kondisi Tubuh Manusia Ketika Meninggal Dunia
VIVA – Kematian adalah pasti, tanpa memandang jenis kelamin maupun usia. Namun, ada pula yang mempertanyakan bagaimana nasib tubuh seseorang saat meninggal dunia?
Mengutip situs IBTimes, Jumat, 2 Februari 2018, bagi seseorang yang secara resmi dinyatakan sudah meninggal, maka harus menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut.
Pertama, yang pasti sudah tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan. "Denyut nadi berhenti. Tidak ada nafas ataupun rasa sakit," kata Lisa Anderson, dari Doctify, Inggris.
Ia melanjutkan, perubahan yang terjadi setelah kematian paling mudah dikategorikan dengan melihat rentang waktu yang ditetapkan, yaitu kondisi tubuh saat meninggal dalam 1, 2, 6, 10 sampai di atas 12 jam.
"Tiga jam setelah kematian, tubuh jenazah membengkak. Semua otot di tubuh menjadi rileks. Inilah disebut flaccidity primer," tutur dia.
Selanjutnya, kata Lisa, hal ini menyebabkan rahang terbuka dan kelopak mata turut menjadi rileks.
Saat jantung berhenti otomatis aliran darah ikut berhenti dan menyebabkan kulit tubuh berubah warna menjadi hijau, ungu, dan akhirnya menghitam.
"Ketika jantung berhenti berdetak, tubuh kita akan berubah menjadi dingin, menyesuaikan dengan suhu ruangan. Kondisi ini disebut Algor Mortis," papar Lisa.
Tahap berikutnya adalah setelah jantung berhenti memompa maka darah akan menggumpal di pembuluh darah, arteri, dan kaviler.
Hal ini yang menyebabkan tubuh menjadi kaku. "Kondisi seperti ini dua hingga enam jam setelah meninggal dunia," tutur dia.
Terakhir, jasad akan melepuh setelah satu minggu meninggal dunia. Kondisi ini memungkinkan sedikit saja sentuhan akan membuat kulit jenazah lepas.
Satu bulan setelah kematian, rambut dan kuku-kuku akan lepas dari tubuh, dan organ tubuh akan mencair.
Sementara tubuh jenazah mengalami pembengkakan, hingga akhirnya meledak, dan hanya menyisakan tulang-belulang.