Peringatan Keras untuk Penikmat Porno, Waspadalah!

Ilustrasi menonton video porno.
Sumber :
  • Pixabay.com/Geralt

VIVA – Penggemar konten porno harus waspada dan hati-hati, mereka mendapatkan peringatan keras dalam mengakses konten syur. Penggemar konten porno berpotensi menjadi incaran peretas melalui penyebaran program komputer berbahaya atau malware

Hindari Aksi Porno, Bali keluarkan Aturan Joged Bumbung

Peneliti keamanan siber dan antivirus multinasional Kaspersky Lab mengatakan tiap empat virus menargetkan perangkat mobile atau tablet pengguna, untuk bisa menembus dengan berkedok konten porno. 

Dikutip dari Sputniknews, Jumat 2 Februari 2018, peneliti perusahaan keamanan berbasis di Moskow, Rusia itu mengatakan, setidaknya 45,9 persen pengguna menghadapi ancaman malware clicker/WAP-subscription. Malware ini menyaru dan menawarkan konten syur dewasa melalui aplikasi misterius. 

58 Orang Jadi Tersangka Terkait Kasus Porno Anak, 15 Ribu Situs Diblokir

Jika penikmat porno gambar syur mengklik tautan yang ditawarkan malware ini, dampaknya uang pengguna yang ada di akun mobile pengguna bisa terkuras. 

Skenario kedua, menurut studi peneliti Kaspersky Labs itu, penyebar malware akan mengirimkan virus Trojan banking. Virus ini akan melumpuhkan pengguna dengan taktik 'scareware'. 

Sindikat Acil Sunda Terbongkar, Jualan Pornografi Anak di Grup Telegram Berbayar Rp300 Ribu

"Trojan ini akan mengunci layar perangkat dan menunjukkan pesan konten porno yang bisanya konten anak-anak, telah muncul pada perangkat dan perangkat telah dikunci," jelas peneliti dalam studi tersebut.

Ilustrasi pornografi.

Untuk membuka kunci perangkat, penggemar porno dipaksa membayar uang tebusan. Studi peneliti Kaspersky Lab mengingatkan para penggemar porno agar teliti dan lebih baik mengakses konten dewasa pada situs yang resmi dan terpercaya. 

Penjahat siber biasanya memanfaatkan kelengahan penikmat konten dewasa ini dengan membuat situs porno palsu dan berharap bisa menginfeksi korban dengan malware

"Ada 1,2 juta orang di seluruh dunia yang terpapar malware dengan konten dewasa setidaknya sekali pada 2017," jelas studi tersebut. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya