Tips Sederhana Menkominfo Basmi Hoax

Menkominfo Rudiantara
Sumber :
  • VIVA/Novina Putri Bestari

VIVA – Perkembangan internet dan penggunaan media sosial memang semakin bertambah. Tapi tantangannya, banyak penyebaran informasi yang tidak jelas sumber dan terkadang isinya menyebarkan ujaran kebencian.

Sarwendah Kasih Waktu 3x24 Jam Buat Netizen yang Disomasi Minta Maaf, Kalau Dilanggar...

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara memiliki cara untuk mengatasi sumber informasi yang tidak jelas tersebut. Ia mengatakan, lebih baik langsung menghapus berita-berita palsu tersebut.

"Saya juga begitu. Kalau saya keluar dari WA grup disangka sombong, ikut saya enggak ada waktu. Tapi isinya kurang lebih seperti gitu, ya buka tutup aja. Ada fitur juga di WA kita tidak otomatis download file. Itu manfaatkan gitu, banyak tips-tips sederhana, enggak usah yang canggih-canggih," jelas Rudiantara ditemui dalam acara Peluncuran Buku Seri Literasi Digital, di Jakarta, Rabu 31 Januari 2018. 

Tegas! Ini Alasan Sarwendah Somasi Netizen yang Fitnah Hubungannya dengan Betrand Peto

Menurutnya, ciri-ciri berita yang harus dihindari adalah sumber yang tidak jelas, mengatasnamakan golongan tertentu, dan juga informasi yang menyelipkan kata-kata 'ayo viralkan!'. 

Ia menuturkan, masyarakat Indonesia kebanyakan sering kali menyebarkan sebuah berita tanpa menyadari keseluruhan isinya. 

Raffi Ahmad Geram Dituduh Lakukan Pencucian Uang, Begini Responnya

Untuk menanggulangi informasi yang tidak jelas berseliweran, Rudiantara juga berbicara mengenai tingkat literasi di Indonesia. Tugas kementeriannya, salah satunya adalah meningkatkan literasi yang ada pada masyarakat.

Menurutnya, literasi menjadi hal yang paling ideal dibandingkan pemblokiran pada situs atau aplikasi. 

Dia juga mengatakan, konten-konten yang ada di internet harusnya bisa dilepas ke masyarakat dan mendewasakan masyarakat. Dengan literasi, masyarakat bisa memilih mana yang baik dan buruk di internet 

"Literasi itu tanggung jawab semua lapisan masyarakat tidak hanya pemerintah, tidak hanya organisasi masyarakat sipil. Dimulai yang paling efektif dari rumah, dari orang tua terhadap anak, dari guru terhadap murid. Kemudian nanti lagi kepada perguruan tinggi," ujarnya.

Ilustrasi berita hoax.

Internet bagai hutan belantara

Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan beberapa pihak seperti UGM, ICT Watch, UI, dan lainnya meluncurkan 18 buku mengenai literasi digital.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, peluncuran buku ini sebagai bagian dari tugas Kominfo untuk memberikan literasi kepada masyarakat. Ia juga mengharapkan kerja sama berbagai pihak untuk bisa literasi masyarakat bersama. 

Peningkatan penggunaan internet Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya, namun hal tersebut tidak diikuti dengan pengetahuan yang cukup untuk menggunakannya. Pria yang akrab disapa Sammy itu melihat, internet bisa ada sisi baik dan buruknya. 

"Saya selalu menggambarkan internet adalah hutan belantara. Di mana banyak sekali tanaman yang bisa dimakan tapi banyak tanaman yang beracun. Belum lagi binatang-binatang buas. Itulah sebabnya kita perlu memberi pengetahuan kepada anak-anak kita sebelum masuk ke hutan belantara ini," jelas mantan Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia itu. 

Dengan mendampingi anak-anak sebelum masuk ke internet, Sammy menyatakan, hal tersebut bisa menyiapkan diri mereka terhadap ancaman-ancaman yang ada di internet tersebut.

Dalam acara peluncuran buku tersebut, Rudiantara menyampaikan jangan hanya membuat buku karena ketakutan akibat penggunaan internet, namun juga harus tentang pemanfaatan pemakaian internet, yang salah satunya bisa membuat orang lebih kreatif. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya