Detik-detik Bulan Super Darah Biru Muncul di Indonesia
- www.pixabay.com/skeeze
VIVA – Pada penghujung Januari ini, fenomena alam gerhana bulan total akan terlihat di seluruh wilayah Indonesia. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin menjelaskan, fenomena itu menarik publik.
Pertama, gerhana akhir bulan ini terjadi saat fase bulan sudah pada kategori sempurna alias purnama. Karena jarak bulan masih terdekat dengan bumi, maka purnama dan gerhana akan tampak lebih besar dari purnama biasanya.
Hal menarik lainnya, purnama pada gerhana akhir bulan ini merupakan yang kedua kali dalam sebulan terakhir. Purnama kedua dalam sebulan akrab disebut sebagai Blue Moon. Purnama pertama pada bulan ini terjadi pada 1 Januari lalu.
Dari sisi penamaan, fenomena gerhana bulan total sering disebut dengan Blood Moon, lantaran saat gerhana total ini terjadi, rembulan akan tampak merah darah.
Jadi pada 31 Januari nanti, terjadi fenomena purnama dan gerhana bulan, dan mengingat penamaan di atas, fenomena gerhana bulan total itu kadang disebut Super Blue Blood Moon atau Bulan Super Darah Biru.
"Jadi gerhana bulan pada 31 Januari 2018 boleh disebut Super Blue Blood Moon," tulis Thomas ulasan di blog pribadinya, dikutip Selasa 23 Januari 2018.
Profesor riset Lapan itu merinci proses terjadinya Bulan Super Darah Biru tersebut. Gerhana total akhir bulan ini terjadi mulai pukul 19.52-21.08 untuk WIB. Proses gerhana akan dimulai pukul 18.48 untuk WIB dan berakhir pada 22.11 untuk WIB.
Proses Bulan Super Darah Biru muncul pada 31 Januari 2018
Pukul 18.48 (WIB)
Prosesnya awal gerhana. Pada momen ini, bagian bawah purnama mulai tergelapi bayangan Bumi.
Pukul 19.52-21.08 (WIB)
Bulan menjadi gelap kemerahan saat seluruh purnama masuk ke bayangan inti bulan. Warna merah disebabkan oleh pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi. Setelah itu secara perlahan cahaya purnama mulai tampak dari bagian kanan bawah.
Pukul 22.11 (WIB)
Proses gerhana berakhir.
Waktu gerhana bulan total di seluruh Indonesia
Sementara itu, pengamat astronomi di LangitSelatan, Avivah Yamani merinci proses awal hingga akhir Bulan Super Darah Biru seperti dikutip dalam tulisannya di laman LangitSelatan:
Waktu Indonesia Bagian Barat
Awal Gerhana Penumbral | 17:51:15 WIB |
Awal Gerhana Sebagian | 18:48:27 WIB |
Awal Gerhana Total | 19:51:47 WIB |
Puncak Gerhana | 20:31:00 WIB |
Akhir Gerhana Total | 21:07:51 WIB |
Akhir Gerhana Sebagian | 22:11:11 WIB |
Akhir Gerhana Penumbral | 23:08:27 WIB |
Waktu Indonesia Bagian Tengah
Awal Gerhana Penumbral | 18:51:15 WITA |
Awal Gerhana Sebagian | 19:48:27 WITA |
Awal Gerhana Total | 20:51:47 WITA |
Puncak Gerhana | 21:31:00 WITA |
Akhir Gerhana Total | 22:07:51 WITA |
Akhir Gerhana Sebagian | 23:11:11 WITA |
Akhir Gerhana Penumbral | 00:08:27 WITA – 1 Februari 2018 |
Waktu Indonesia Bagian Timur
Awal Gerhana Penumbral | 19:51:15 WIT |
Awal Gerhana Sebagian | 20:48:27 WIT |
Awal Gerhana Total | 21:51:47 WIT |
Puncak Gerhana | 22:31:00 WIT |
Akhir Gerhana Total | 23:07:51 WIT |
Akhir Gerhana Sebagian | 00:11:11 WIT – 1 Februari 2018 |
Akhir Gerhana Penumbral | 01:08:27 WIT |