Aplikasi Gay Marak Lagi, Rudiantara Mau Surati Google

Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Danar Dono

VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menampik jika pihaknya hanya berdiam diri dengan maraknya situs atau aplikasi penyimpangan seksual yang bermuatan konten negatif.

Viral! Diduga Ada Acara LGBT, Warga Geruduk Klub Malam di Kebayoran Lama

Beberapa waktu lalu, layanan jejaring sosial Blued kembali heboh. Sebab, Blued merupakan salah satu aplikasi jejaring sosial khusus penyuka sesama jenis alias lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

Dikatakan heboh, karena Blued masih aktif. Hal ini terkuak setelah penangkapan lima orang pria yang tengah pesta seks di Puncak, Cianjur, Jawa Barat. Setelah diinterogasi Kepolisian Resor Cianjur, pertemuan mereka direncanakan lewat aplikasi Blued.

Viral Diduga Aktivitas LGBT di Kebayoran Lama Dibubarkan Warga saat Perayaan Tahun Baru, Ini Kata Polisi

Namun, Rudiantara mengklaim bahwa Blued sudah diblokir sejak 2016. Tapi kemudian berpindah DNS dan pada tahun lalu kembali diblokir. Pria yang akrab disapa Chief RA itu pun menegaskan Kominfo kembali melakukan upaya pemblokiran.

"Senin kemarin (15 Januari 2018) sudah ada 70-an aplikasi di playstore yang sudah kita minta ke Google untuk diblok. Blued pindah-pindah terus dan sudah gunakan DNS lebih dari 6 kali," katanya di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2018.

DPRD Sumbar Kaji Lagi Pembentukan Perda LGBT:  Langkah Ini Diharapkan Bisa jadi Solusi

Surati Google

Rudiantara juga menegaskan bahwa tidak ada jalan lain selain menyurati Google agar aplikasi bermuatan negatif dimusnahkan. "Platformnya  cuma punya Google. Ya, kita harus pantau terus. Kalau ada yang muncul blok lagi," papar Rudiantara.

Sementara yang berkaitan dengan situs bermuatan konten negatif, Rudiantara menyebut bahwa Kominfo punya penangkalnya, yaitu mesin pengais konten negatif (AIS) yang dulunya disebut mesin sensor internet.

"Ada puluhan situs yang berkaitan dengan LGBT kita saring dan gampang," tutur dia. (ren)

Ilustrasi pelecehan seksual. (Sumber : Poverty Action Lab)

Sudah 22 Korban, Dosen Terduga Pelecehan Seksual Sesama Jenis Bakal Diperiksa Polisi

Dosen laki-laki terduga pelaku pelecehan seksual sesama jenis berinisial LRR, bakal diperiksa Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Terduga dijadwalkan akan diperiksa Direktora

img_title
VIVA.co.id
6 Januari 2025