Bumi Terancam Jadi Gurun pada 2050, Apa Sebab

Gurun pasir.
Sumber :
  • Pixabay/puniani

VIVA – Studi lingkungan terbaru terbitan jurnal Nature Climate Change menyatakan bumi diprediksi bak gurun pasir puluhan tahun mendatang. Mulai 2050, diperkirakan 25 persen bumi mengalami kekeringan atau disebut proses aridifikasi.

Taiwan Ajak Dunia Lawan Perubahan Iklim

Penyebab utama daratan bumi menjadi gurun yang perlahan ini, kata para ilmuwan, adalah pemanasan global. Studi tim peneliti ini diterbitkan di jurnal Nature Climate Change.

"Penelitian kami memprediksi bahwa aridifikasi akan muncul di sekitar 20-30 persen daratan bumi, pada saat perubahan suhu rata-rata global mencapai 2 derajat celsius," kata peneliti utama studi tersebut, Manoj Joshi, dalam hasil penelitian yang dilansir Mirror, Senin 8 Januari 2018.

Jadwal 'Kiamat' Tak Bisa Ditunda, Sosok Penting Ini Menyerah

Joshi mengatakan, kenaikan suhu 2 derajat celsius ini karena kenaikan emisi karbondioksida yang terus meningkat. Audit tahunan dari PBB menunjukkan, emisi sebanyak 53 sampai 55,5 miliar ton akan terjadi pada 2030.

Angka emisi itu melewati ambang batas aman agar suhu tidak naik sampai 2 derajat celsius, yang diperkirakan batas maksimal emisi adalah 42 miliar ton.

5 Negara yang Diramalkan Hilang dari Peta, Ada Tetangga Indonesia

Bencana Memburuk

Direktur Eksekutif Greenpeace International, Jennifer Morgan, mengatakan bencana angin topan, banjir dan kekeringan akan semakin memburuk jika pemanasan global tidak dicegah. 

"Kecuali para menteri berkomitmen untuk menjaga agar bahan bakar fosil tetap ada di tanah," kata Morgan. 

Menurut penelitian  tersebut, daerah yang akan paling terpengaruh oleh kenaikan suhu dan perlahan bak gurun pasir adalah di Amerika Tengah, Asia Tenggara, Eropa Selatan, Afrika Selatan dan Australia Selatan. (ren)

Presiden Prabowo Bertemu Sekjen PBB Antonio Guterres

Di Hadapan Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia terhadap Energi Terbarukan

Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres di Rio de Janeiro, Brazil pada Minggu,

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024