Elon Musk: Waktunya Bikin Pangkalan di Bulan dan ke Mars
- REUTERS/Mike Blake
VIVA – Pendiri badan antariksa swasta SpaceX, Elon Musk mendukung langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk kembali mengirimkan astronaut AS agar bisa berjaya kembali di luar angkasa.
Awal pekan ini, Trump menandatangani 'Space Policy Directive 1', sebagai landasan program pengiriman awak ke astronaut ke permukaan bulan. Kebijakan tersebut juga membuka jalan bagi astronaut Negeri Paman Sam untuk bisa menuju ke Planet Mars. Trump mendukung misi eksplorasi AS itu untuk makin menegaskan diri sebagai pemimpin di dunia antariksa.
Musk menyambut langkah Trump tersebut. Menurut miliader teknologi AS itu, pada era saat ini sudah waktunya manusia bisa pergi melebihi apa yang sudah dicapai misi luar angkasa sebelumnya.
"Sudah saatnya manusia melampaui bumi. Seharusnya (kita) memiliki pangkalan di bulan sekarang dan mengirim astronaut ke Mars," tulis Musk di akun Twitternya, Kamis 14 Desember 2017.
Eksplorasi ke Mars memang menjadi ambisi bos SpaceX tersebut. Pada akhir September lalu, Musk mengungkapkan wahana BFR yang akan menjadi andalan untuk misi antariksa. Wahana iyu ke depan akan menggantikan wahana yang selama ini dikembangkan perusahaan tersebut, yaitu roket Falcon 9, Falcon Heavy dan kapsul Dragon.
BFR memungkinkan untuk mengirim awak ke Planet Merah. Pada bagian wahana berawak atau bagian atas dari BFR, berisi 40 kabin yang mana masing-masing kabin idealnya ditempati dua atau tiga awak. Sehingga 40 kabin pada BFR akan bisa membawa 100 orang untuk sekali penerbangan.
Masalah pengisian bahan bakar selama menuju Planet Mars teratasi. SpaceX akan mengirimkan tangki reusable ke orbit untuk mengisi ulang bahan bakar BFR, selanjutnya wahana ini bisa fokus melaju ke Planet Merah.
Musk menargetkan bisa segera mengirimkan misi SpaceX ke daratan Planet Mars. Pada 2022, atau lima tahun lagi, dia ingin setidaknya mendaratkan dua wahana kargo ke Mars. kargo itu akan menjalankan misi menemukan titik sumber air di Mars. Begitu menemukan sumber air, misi akan membangun pembangkit produksi propelan atau bahan bakar di permukaan Mars. Pembangkit ini akan dibangun oleh dua misi berawak yang ditargetkan mendarat pada 2024.
Basis di permukaan Mars akan dibangun dari waktu ke waktu sejalan dengan banyaknya kebutuhan dan awak yang datang ke Planet Mars.
Wahana BFR juga bisa dimanfaatkan untuk bolak balik ke Bulan. Misi ke bulan tak sekompleks misi ke Planet Mars. Untuk ke bulan, tak memerlukan produksi propelan di permukaan satelit bumi tersebut, sebab jaraknya relatif dekat dengan bumi.
Dengan demikian, maka BFR memungkinkan untuk kembali ke bumi begitu mengirimkan awak ke bulan. BFR hanya perlu mengisi bahan bakar di tengah perjalanan menuju bulan.
Untuk memuluskan misi di permukaan bulan, SpaceX sudah menyiapkan Moon Base Alpha, atau basis di permukaan bulan.
"Saat ini adalah 2017, sudah saatnya kita harus memiliki basis di bulan," ujarnya dikutip dari Mashable.