Trump Ingin AS Kembali ke Bulan dan Mars
- Reuters/Carlos Barria
VIVA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tak ingin negerinya didahului China dalam ambisi eksplorasi antariksa. Trump kemarin mengumumkan, ingin astronaut AS bisa kembali ke Bulan, dan meneruskan ke Planet Mars.Â
Sebagai langkah serius kembali mengirimkan astronaut ke Bulan dan Mars, Trump menandatangani 'Space Policy Directive 1', sebagai landasan program pengiriman awak ke astronaut.
Selain Trump, tokoh antariksa AS yang turut membubuhkan tanda tangan pada inisiasi itu adalah mantan astronaut bulan AS, Buzz Aldrin dan Harrison Schmitt, astronaut Peggy Whitson yang mengorbit Bumi selama 665 hari melalui Stasiun Antariksa Internasional.Â
Dikutip dari Reuters, Selasa 12 Desember 2017, Trump menegaskan, sampai hari ini negerinya merupakan raja dalam eksplorasi di Bulan.Â
"Kami adalah pemimpin dan kami tetap akan menjadi pemimpin. Kami akan meningkatnya upaya ke Bulan berkali-kali lipat," ujarnya.Â
Dalam misi eksplorasi ke luar angkasa nanti, Trump mengatakan, AS tidak akan menargetkan pencapaian yang sudah dilalui AS di permukaan Bulan beberapa dekade lalu. Astronaut AS tidak akan menancapkan bendera kebangsaan AS di permukaan bulan dan meninggalkan jejak astronaut di permukaan satelit Bumi tersebut.
"Kami akan menetapkan sebuah landasan bagi misi yang sebenarnya, yakni ke Mars. Dan, mungkin suatu hari nanti, banyak dunia di luar sana," kata.Â
Trump berpandangan, ruang angkasa punya banyak potensi untuk aktivitas eksplorasi, termasuk untuk kepentingan militer.Â
Kebijakan yang ditandatangani Trump ini menghapus rencana eksplorasi antariksa AS di masa Presiden Barack Obama. Pada 2010, Obama menyokong rencana AS untuk mengirim manusia ke asteroid di dekat Bumi.