Inggris Tuding Kaspersky Mata-mata Rusia
- REUTERS/Amir Cohen
VIVA – Badan Keamanan Siber Nasional (National Cyber Security Centre/NCSC) Inggris memberikan peringatan resmi kepada seluruh kementerian dan lembaga negara itu untuk tidak lagi menggunakan piranti lunak antivirus buatan Rusia, Kaspersky Lab.
Direktur Teknik NCSC, Ian Levy mengatakan, pihaknya akan menyusun sebuah panduan bagi segenap kementerian di negeri Ratu Elizabeth II itu untuk tidak memakai kembali Kaspersky, khususnya yang berkaitan dengan keamanan nasional.
"Kami memandang Kaspersky sangat bisa dimanfaatkan pemerintah Rusia untuk melakukan aksi spionase (mata-mata)," kata dia, seperti dikutip BBC, Sabtu, 2 Desember 2017.
Menurutnya, supaya bisa mendeteksi virus, pengguna piranti antivirus seperti Kaspersky Lab harus mengizinkan piranti tersebut mengakses seluruh dokumen dan jaringan di komputer.
Pengguna juga menerima pemutakhiran versi peranti secara berkala. Dalam proses itu, piranti berkomunikasi dengan kantor pembuatnya dan berbagi data mengenai beragam temuan.
Pemerintah Inggris menengarai bahwa dengan cara tersebut pemerintah Rusia dapat memanfaatkan data-data untuk kepentingan mereka.
Levy bersama sejumlah pejabat NCSC menegaskan bahwa peringatan untuk tidak menggunakan piranti Kaspersky Lab didasarkan pada hasil analisa risiko, alih-alih bukti konkret bahwa pemerintah Rusia memang melakoni aksi spionase lewat peranti itu.
"Karena kami telah meninjau bahwa Rusia melakukan serangan siber terhadap Inggris. Kami meyakinkan pemerintah dan sistem nasional Inggris yang sifatnya sangat rahasia semakin berisiko (terpapar serangan)," ungkapnya.
Ia mengaku telah berkomunikasi dengan Kaspersky Lab, dan hasilnya, NCSC akan menelusuri beragam cara agar keamanan produk-produk piranti asal Rusia itu dapat diverifikasi.
Meski demikian, Levy menegaskan jika peringatan untuk tidak menggunakan piranti Kaspersky bukanlah ditujukan kepada khalayak umum dan perusahaan-perusahaan swasta.
"Apapun yang Anda lakukan, jangan panik. Kami tidak ingin masyarakat melakukan hal-hal, seperti memusnahkan peranti Kaspersky secara besar-besaran karena itu tidak berguna," tutur dia.
Peringatan terhadap Kaspersky mengemuka setelah Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengatakan pemerintah Rusia berupaya melawan kepentingan nasional Inggris di ranah siber.
Pernyataan May itu ditangkap oleh Direktur Eksekutif NCSC, Ciaran Liam Martin, bahwa Rusia telah menargetkan infrastruktur Inggris, termasuk pembangkit listrik dan pusat telekomunikasi.