Wapres JK Resmikan Fasilitas Nuklir Merah Putih

Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan Iradiator Gamma Merah Putih (IGMP)
Sumber :
  • Twitter/@humasbatan

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan fasilitas Iradiator Gamma Merah Putih atau IGMP di kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu, 15 November 2017.

Dua Warga Terpapar Zat Radioaktif, Bapeten: Cesium Luruh Dalam 70 Hari

Fasilitas ini merupakan hasil kerja sama antara Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dengan Izotop Hongaria, dan kini telah rampung serta siap dioperasikan.

IGMP dibangun untuk menjawab kondisi pengolahan pascapanen Indonesia sebagai negara agraris maritim dengan potensi produk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan yang sangat melimpah. Namun karena sistem pengelolaan pascapanen yang buruk, menyebabkan kondisi hasil panen cepat membusuk.

Area Terkontaminasi Nuklir di Serpong Disterilisasi

"Suatu kebanggaan, kita menguasai teknologi yang tinggi, apalagi tenaga nuklir menjadi bagian perhatian dunia. Bisa baik, bisa buruk," ujar JK saat peluncuran IGMP di Kawasan Puspiptek, Jakarta.

JK menyebutkan, Indonesia mempunyai kemampuan untuk menguasai teknologi. Teknologi IGMP, kata dia, bermanfaat untuk kemajuan bangsa.

Kepala BATAN Baru Siap Wujudkan Iptek Nuklir

"Teknologi ini memberikan kontribusi terhadap berkembangnya ekonomi kita," kata JK.

IGMP merupakan karya anak bangsa dengan kandungan lokal lebih dari 84 persen. Hal ini menunjukkan bangsa Indonesia telah mampu menguasai teknologi baik desain, pembangunan dan pengoperasian fasilitas nuklir.

Selain itu, fasilitas ini dapat dijadikan contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia bila kelak akan membangun fasilitas iradiator.

Fungsi iradiator sebagai fasilitas pengawetan bahan makanan, obat, kosmetik, dan sterilisasi alat kesehatan. Dengan menggunakan iradiator, bakteri pembusuk pada bahan makanan akan mati sehingga memperpanjang masa penyimpanan.

IGMP didesain dengan kapasitas 2 mega curie (Mci) yang mampu melakukan radiasi 123 meter kubik per hari. Kapasitas ini dirasa belum memenuhi seluruh kebutuhan iradiasi produk, makanan atau obat herbal di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, di Indonesia, baru ada 2 fasilitas iradiasi sejenis, yakni milik BATAN dan milik swasta.

Keuntungan dari pemanfaatan IGMP adalah proses efektif, dapat membunuh bakteri pembusuk, tidak ada residu kimia beracun, tidak merusak kandungan gizi pada bahan pangan. Selain itu bisa untuk produk kemasan, dan dapat digunakan untuk sterilisasi, aman dikonsumsi, karena pemberian dosis radiasi telah sesuai dengan Permenkes Nomor 701/Menkes/Per/VIII/2009 tentang Pangan Radiasi.

Selain meresmikan IGMP, JK juga meresmikan laboratorium radioisotop dan radiofarmaka di Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) BATAN yang berada di kawasan yang sama.

Laboratorium ini difungsikan untuk memproduksi radioisotop dan radiofarmaka yang sangat berguna bagi dunia kesehatan. Saat ini produksi radioisotop dan radiofarmaka BATAN telah banyak diedarkan oleh PT. Kimia Farma untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.

Radioisotop dan radiofarmaka berfungsi mendiagnosis dan mengobati berbagai penyakit, di antaranya penyakit kanker dan gondok yang sering diderita oleh masyarakat. (ase)

Tim Batan dan Bapeten di lokasi temuan paparan tinggi radioaktif di Tangerang.

Polisi Duga Pegawai Batan Penyimpan Radioaktif Jual Jasa Dekontaminasi

Sejumlah zat radioaktif yang ditemukan radiasinya mulai menurun.

img_title
VIVA.co.id
2 Maret 2020