15 Ribu Ilmuwan Kirim Peringatan Kedua ke Umat Manusia

Ilustrasi Bumi dan Bulan.
Sumber :
  • www.pixabay.com/flflflflfl

VIVA – Lebih dari 15 ribu ilmuwan dari seluruh dunia memberi peringatan kedua kepada umat manusia. Jika manusia tidak mengubah perilaku mereka, Bumi akan tak layak huni.

Peringatan kedua ini menegaskan peringatan sebelumnya yang dikeluarkan ilmuwan pada deklarasi 1992. Seperempat abad lalu, kelompok ilmuwan dari Union of Concerned Scientist mengirimkan peringatan atas kondisi dunia. Kala itu peringatan pertama ditandatangani sekitar 1.700 ilmuwan.

Dikutip dari Independent, Selasa 14 November 2017, sebanyak 1.500 ilmuwan tersebut mengaku khawatir bagaimana perubahan iklim dan pertumbuhan populasi dunia, hilangnya lapisan ozon, ikan dan keanekaragaman hayati, bisa membuat Bumi makin tak layak dihuni manusia.

Sebanyak 15 ribu ilmuwan itu menyebutkan, saat ini kondisi Bumi jauh sangat buruk dibanding saat keluarnya peringatan pertama pada 1992.

Peringatan kedua yang dilayangkan ilmuwan itu merupakan hal yang serius. Kelompok ilmuwan itu ingin umat manusia melihat peringatan pertama pada 25 tahun lalu.  

“Jika tidak segera dilakukan langkah, akan terlambat untuk beralih dari jalur yang gagal. Waktu hampir habis,” tulis ilmuwan dalam surat peringatan tersebut. 

Dalam surat peringatannya, ilmuwan berpesan agar manusia mengenali kehidupan sehari-hari dan institusi pemerintahan masing-masing bahwa Bumi dengan semua kehidupan yang ada adalah satu-satunya rumah umat manusia. 

"Manusia saat ini mendapatkan peringatan kedua. Kita membahayakan masa depan kita dengan tidak mengurangi konsumsi bahan yang secara geografis dan demografis tak seimbang," tutur pemimpin kelompok ilmuwan tersebut, William Ripple. 

Hadir di COP 28 Dubai, Hilmi Panigoro Buka-bukaan 4 Strategi Bisnis Keberlanjutan Medco Energi

Profesor ekologis Universitas Negeri Oregon itu menuturkan, manusia juga membahayakan Bumi dengan tidak menyadari pertumbuhan populasi yang cepat. Padahal, pertumbuhan itu menurut kelompok ilmuwan itu adalah pendorong utama banyaknya ancaman ekologis dan sosial. 

Surat peringatan kedua ilmuwan itu ditulis dan dirilis ke publik dengan sudut pandang surat terbuka. Surat peringatan ini mendapat dukungan 15.364 ilmuwan dari 184 negara di dunia yang menandatangani peringatan tersebut. Pendukung peringatan kedua itu termasuk pemenang nobel dunia.

Pergeseran Geopolitik Jadi Tantangan, Jokowi: Perlu Kebijakan Jitu

"Mereka yang menandatangani peringatan kedua ini tak hanya meningkatkan situasi darurat, tapi juga mereka mengakui ada tanda jelas bahwa kita sedang menuju jalur yang tidak akan bertahan lama," ujar Ripple. 

Presiden Prabowo Bertemu Sekjen PBB Antonio Guterres

Di Hadapan Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia terhadap Energi Terbarukan

Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres di Rio de Janeiro, Brazil pada Minggu,

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024