Asgardia, Negara Pertama di Antariksa
- Twitter/@AsgardiaSpace
VIVA – Lama ta terdengar, Asgardia membawa kabar baru. Kelompok yang berambisi menjadi negara pertama di antariksa itu mengumumkan sukses meluncurkan satelit mini Asgardia-1 ke luar Bumi, Jumat pekan kemarin.
Satelit mini tersebut meluncur dengan menumpang roket Orbital ATK Antares dari Wallops Flight Facility NASA, di Virginia, Amerika Serikat, Minggu 12 November 2017. Peluncuran sempat dimundurkan sehari dari jadwal semula.
Dengan meluncurnya satelit tersebut, Asgradia mengklaim resmi memiliki wilayah sendiri di luar Bumi.
"Dengan senang hati, kami mengumumkan kerajaan antariksa Asgardia kini telah mendirikan wilayah kedaulatannya di antariksa," jelas Asgardia dalam pernyataannya dikutip Cnet, Senin 13 November 2017.
Sedangkan dalam akun Twitternya, Asgardia menegaskan dengan suksesnya peluncuran satelit pembawa data warga negara Asgardia, maka Asgardia saat ini telah resmi menjadi negara pertama yang teritorialnya di antariksa.
Satelit Asgradia-1 membawa data warga negara yang telah mendaftarkan diri ke Asgardia. Pada tahun lalu saja, Asgardia telah menerima lebih dari 300 ribu warga dunia yang mendaftarkan diri menjadi warga negara Asgardia.
Saat ini, negara Asgardia masih berupa satelit kecil yang ada di dalam wahana antariksa Cygnus. Wahana ini akan berlabuh di Stasiun Antariksa Internasional pada Selasa pagi, 14 November 2017 waktu setempat. Di stasiun tersebut, satelit Asgardia-1 akan sabar menunggu untuk roket Orbital ATK yang akan menyelesaikan misinya mengirim pasokan ke stasiun antariksa tersebut.
Dijadwalkan, sebulan berikutnya, wahana Cygnus akan melepaskan diri dan melepaskan diri dari stasiun antariksa dan akan mendaki ke titik yang lebih tinggi untuk menempatkan satelit Asgardia-1 di orbit.
Setelah berada di titik yang direncanakan, Satelit Asgardia-1 akan diaktifkan, sekaligus menandai awal dari era bari kewarganegaraan luar Bumi.
Peluncuran Satelit Asgardia-1 disaksikan oleh Kepala Negara Asgardia, Igor Ashurbeyli beserta pejabat pemerintahan negara luar angkasa tersebut.