Mengintip Keistimewaan Area Wallace di Indonesia
- www.wikipedia.org
VIVA.co.id – Profesor biologi konservasi Universitas Indonesia, Jatna Supriatna mengungkapkan, ada beberapa keunikan dan keistimewaan pada area biogeografis Wallacea. Area Wallacea meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, berbagai pulau kecil dan sedang di timur dan selatan Sulawesi, pulau-pulau ‘Busur Banda’, serta pulau-pulau Sunda Kecil atau Nusa Tenggara.
Di area Wallacea, terdapat 697 spesies burung, dengan 249 spesies, atau 36 persen di antaranya endemik. Artinya, organisme tersebut hanya ditemukan di Wallacea dan tidak ditemukan di tempat lain.
Tingkat sifat endemis ini meningkat menjadi 44 persen, diperkirakan lantaran banyaknya burung yang tidak bermigrasi. Di Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya, ada 328 spesies burung, 230 spesies di antaranya tidak bermigrasi dan 97 spesies endemis, contohnya burung Maleo.
"Sulawesi, pulau terbesar di Wallacea, memiliki mamalia dalam jumlah terbesar, 132 spesies, 83 atau 63 persen di antaranya endemis," kata Jatna di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, kemarin.
Ia menuturkan, Sulawesi memiliki beberapa spesies yang menjadi kebanggaan wilayah tersebut seperti Anoa (Bubalus depressicornis), kerbau kecil yang tinggal di hutan Sulawesi, dan babi rusa (Babyrousa babyrussa), babi yang misterius dengan cula yang panjang menembus kulit dari bibir atas.Â
"Primata Sulawesi juga spesial. Setidaknya tujuh spesies monyet hanya ada di pulau tersebut. Sulawesi juga memiliki beberapa spesies tarsius atau makhluk kecil bermata besar yang lebih mirip kodok mamalia yang tinggal di pohon daripada monyet," paparnya.
Keragaman reptil di pulau itu juga cukup tinggi, dengan 188 spesies, 122 spesies atau 65 persen di antaranya endemis. Reptil paling terkenal dari Wallacea dan spesies dari Indonesia yang paling ternama adalah komodo atau ora (Varanus komodoensis).
Komodo adalah kadal terberat di dunia. Untuk komodo jantan, ukuran panjang tubuhnya bisa mencapai 2,8 meter dan memiliki bobot sekitar 50 kilogram. Komodo hanya tinggal di Pulau Komodo, pulau tetangga Padar, Rinca di barat, serta di daerah barat dan pantai utara Flores.Â
Lebah terbesar di dunia
Guru Besar UI itu juga menyebutkan, di Sulawesi ada sekitar 69 spesies yang dikenal, 53 atau 77 persen di antaranya endemis. Di pojok timur laut Sulawesi terdapat Danau Malili, sebuah wilayah dengan danau yang dalam, jeram, dan sungai. Di sini setidaknya telah berkembang 15 ikan telmatherinid yang cantik.
"Untuk ikan air tawar, sebagian besar dari 210 spesies yang tercatat dari sungai-sungai dan danau di Wallacea bisa hidup di air tawar maupun air payau sampai titik tertentu. Kita masih perlu melakukan lebih banyak riset mengenai spesies ikan. Di Kepulauan Maluku dan Sunda Kecil, fauna ikan masih jarang dipelajari," ucap Jatna.
Tanaman di Wallacea tidak begitu dikenal seperti tetangga-tetangganya. Spesimen botani yang dikumpulkan di daerah ini lebih sedikit dibandingkan pulau-pulau besar lain di Indonesia.Â
Wallacea juga memiliki lebah terbesar di dunia, yaitu Chalocodoma pluto, yang hidup di utara Kepulauan Maluku. Para betina hewan ini bisa tumbuh hingga panjangnya mencapai 4 sentimeter. Mereka mampu membuat sarang secara komunal di daerah yang ditinggali rayap di pohon-pohon hutan dataran rendah.
"Tapi kita juga belum begitu tahu banyak tentang fauna invertebrata Wallacea. Meski beberapa kelompok seperti kupu-kupu sayap burung yang sangat besar cukup dikenal," kata Jatna.